SATELITNEWS.COM, LEBAK—Para penggiat wisata bakal menginisiasi penggalangan dana untuk perbaikan Tugu Romusha di Desa Bayah Barat, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Sebelumnya diketahui, tugu bersejarah peninggalan masa penjajahan Jepang itu roboh setelah diterpa cuaca ekstrem.
Erwin Komara Sukma salah satunya. Ia mengaku sudah menjalin komunikasi dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk kembali memperbaiki Tugu Romusha. “Aa (menyebut dirinya) udah ngobrol dengan Kades Bayah Barat, juga Plt Sekretaris Camat Bayah. Sedang diusahakan untuk direnovasi kembali, agar lebih kuat dan bagus,” kata Erwin saat dihubungi, Selasa (23/1/2024).
Dia mengatakan, agar kembali berdiri dengan kokoh dan berkualitas bagus dipastikan membutuhkan biaya yang tak sedikit. Sementara keberadaan bangunan bersejarah tersebut statusnya belum jelas. Namun, demikian, Erwin menyebut pengumpulan anggaran perbaikan itu bakal dilakukan dengan cara penggalangan dana. “Saat ini sedang merencanakan menggalang dana dari berbagai sumber,” ujar pria yang juga ketua Badan Penyelamatan Wisata Tirta (Balawista) Lebak ini.
“Dan Aa harapkan Tugu Romusha untuk segera diperbaiki, agar lebih kokoh dan bagus. Ke depan bisa jadi obyek wisata sejarah tentang penderitaan Romusha yang berada di Bayah yang dipekerjakan sebagai tenaga pekerja pembangunan rel kereta api Bayah-Saketi dan juga dipekerjakan di pertambangan batu bara,” tutur Erwin.
“Tugu Romusha, tetap Tugu Romusha tidak boleh menamakan dengan nama lain yang tidak ada korelasi nya,” Erwin menegaskan jika suatu saat atau ada penggiringan opini tentang nama bangunan bersejarah tersebut. Erwin pun sedikit mengupas tentang keberadaan bangunan tersebut. Katanya, bangunan itu bukan dibuat oleh Tan Malaka. Begitupun terkait adanya kuburan massal yang di lokasi tersebut tidak benar adanya. “Aa menolak kalau tugu itu disebut dibangun oleh Tan Malaka.
Sementara Kades Bayah Barat, Asep Suhendar saat dihubungi SatelitNews.Com mengatakan, perbaikan Tugu Romusa bakal segera dikoordinasikan dengan Muspika. “Nanti saya mau ngobrol dulu sama Muspika dulu. Soal itu (aset) walau ada di Desa Bayah Barat bukan sepenuhnya harus oleh Bayah Barat tapi oleh semua pihak yang peduli,”kata singkatnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post