SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Seorang remaja perempuan berinisial Z (14) dengan kondisi luka lebam di bagian wajah ditemukan di Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Senin (22/1/2024) pagi hari sekira jam 08.00 WIB. Diduga Z kabur dari rumahnya lantaran diduga mengalami penganiyaan oleh orang tua tirinya.
Berawal dari salah satu tukang parkir di sekitar lokasi yakni Okem yang menemukan Z dalam keadaan linglung di pinggir jalan MH Thamrin. Kemudian dirinya menghampiri Z dan melihat kondisi luka lebam di bagian wajah dan luka di tangan. Lalu Okem bertanya kepada Z terkait luka di tubuhnya itu. Menurut Z, luka lebam di wajahnya itu lantaran telah dipukul oleh orang tua tirinya. Sementara luka di tangannya karena bekas diikat.
“Kondisinya sangat memprihatinkan, katanya dia itu dipukulin oleh orang tua tirinya dan luka yang di tangan itu bekas diikat Jumat lalu,”ungkap Okem, Senin (22/1/2024). Kata Okem, Z menjelaskan bahwa dirinya tinggal bersama kedua orang tua tirinya dan satu adik tirinya di sebuah kontrakan di Kelurahan Cikokol, Kecamatan Tangerang.
Diketahui, bapak kandung Z telah meninggal saat Z masih bayi. Sementara ibu kandungnya yang sempat menikah lagi juga telah meninggal tak lama setelah pernikahannya itu. Bapak tirinya lalu menikah kembali. Sehingga Z tinggal dengan bapak tiri dan ibu tirinnya dan seorang bayi hasil pernikahan orang tua tirinya itu.
Lanjut Okem, ia lalu menghubungi temannya untuk bersama-sama membawa Z ke pihak kepolisian untuk melaporkan kejadian tersebut. “Awalnya mau dibawa ke Dinsos, namun Dinsos mengarahkan agar dibawa ke kepolisian terlebih dahulu,”katanya.
Ketua RT 03 RW 06, Kelurahan Cikokol, Sabar mendapatkan informasi bahwa ada seorang anak yang ditemukan di wilayahnya dalam kondisi luka-luka. Namun, saat melihat foto anak tersebut, dia tidak mengetahuinya. Kemudian, ia bertanya kepada warga lainnya untuk mencari tau siapa anak tersebut. Ternyata, anak tersebut merupakan warganya yang hendak kabur.
“Keberadaan anak yang ini saya baru tau, karena memang jarang keluar. Kalau orang tua tirinya itu saya tahu dan memang sudah lama tinggal di situ,”ungkapnya di Polres Metro Tangerang Kota, Senin (21/1/2024).
Dirinya mendapatkan informasi bahwa Z merupakan anak dengan keterbelakangan mental berdasarkan pengakuan orang tua tirinya. Namun, pengakuan itu bertolak belakang dengan keterangan yang ia dapat dari salah satu warga bahwa Z adalah anak yang normal dan ramah.
“Makannya setelah dapat informasi itu, saya mau ketemu dulu sama anak itu untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi pas saya ke lokasi penemuan anak itu, sudah tidak ada,”ucapnya. “Terus saya dapat info katanya dibawa ke Polres, makannya saya langsung ke sini bersama ibu tirinya itu, sedangkan bapaknya sedang bekerja,”sambungnya.
Dalam perjalananan menuju Polres, Sabar sempat berbicara kepada ibu tirinya itu yang berinisial I terkait status orang tua Z. Berdasarkan keterangan I, bahwa suaminya itu merupakan bapak kandung Z. Sehingga ada perbedaan keterangan dari Z dengan I.
Tiga hari sebelumnya, Sabar mengaku mendapat informasi dari warga bahwa salah satu tetangga Z melaporkan bahwa Z telah disiksa dan mendengar Z mengucapkan minta ampun kepada orangtua tirinya itu. Tetangga tersebut juga sempat melihat bahwa Z mengalami luka lebam.
“Tapi waktu itu saya lagi di Rajeg, jadi saya engga sempat datang ke rumah anak tersebut. Tapi saya suruh warga saya untuk mencari tau kejadian sebenarnya. Nah tapi dari situ saya ngga dapat laporan lagi. Baru dapat laporan lagi ya hari ini,”Katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangerang, Jatmiko membenarkan ihwal dugaan penganiyaan tersebut. Bahwa ada anak perempuan berinisial Z (14) yang melarikan diri dari rumah lantaran telah dianiaya oleh orang tua tirinya.
“Jadi memang dia ikut sama orang tua tirinya, mungkin yang namanya bukan anak sendiri, ya jadi perlakuannya mungkin beda, karena ga ada ikatan darah. Sehingga anak itu dianiaya sampai dia kabur dari rumah dan ditemui warga sampai dibawa ke Polres Metro Tangerang Kota,”ungkapnya, Senin (21/1/2024).
Pihaknya yang mendapatkan informasi dari pihak Kepolisian, lalu mengirimkan Satgas untuk memberikan perlindungan kepada anak tersebut. Anak tersebut akan dibawa ke Rumah Sakit untuk dilakukan visum terlebih dahulu.
“Setelah visum nanti, psikolog kita juga akan memberikan konseling supaya ada penanganan dari sisi traumatis dan psikologisnya. Setelah itu, anak itu kita amankan di rumah perlindungan anak milik Dinas. Karena kalo balik ke rumah lagi khawatir terjadi kekerasan lagi, makannya kita sembunyikan dulu dan dijaga oleh Dinas,”ujarnya.
“Kalo sudah dapat hasil visum itu biasanya Satgas langsung proses. Tapi harus ada laporan polisi dulu biar ada langkah. Kalo benar ada penganiyaan terhadap anak itu, pasti ditangkap orangtua tirinya itu,”terangnya. Pihaknya juga akan melakukan mediasi, apabila Z memiliki keluarga yang masih ada ikatan darah.
“Mungkin bisa diasuh sama paman atau tantenya yang punya ikatan darah, soalnya rasa sayangnya pasti beda apabila ada ikatan darah. Nanti kita assesment seperti apa baiknya,”ucapnya.
Keesokan harinya wartawan SatelitNews.Com berupaya untuk mencari alamat tinggal anak tersebut. Namun, tak ada satu pun penghuni di sebuah kontrakan itu. Diketahui, kedua orangtua yang berinisial I dan A itu sedang berada di Polres Metro Tangerang Kota sejak Senin malam.
Salah satu tetangga bernama Icha mengatakan Z adalah anak yang normal dan ramah dengan warga. Namun, Z memang jarang keluar rumah. “Anak itu memang jarang keluar rumah, paling kalo keluar itu kalo ke warung atau buang sampah. Anak itu juga ramah, suka menyapa kalo ketemu saya,”ucapnya, Selasa (23/1/2024).
Menurutnya, Z juga tidak sekolah, pendidikan terakhir Z diketahui hanya sampai PAUD. Dalam kesehariannya, Z hanya bantu-bantu orangtuanya itu. Diketahui, Icha merupakan tetangga yang pertama kali melaporkan kepada Ketua RT perihal kejadian dugaan penganiayaan terhadap Z pada Jumat lalu.
Dirinya saat itu mendengar suara teriakan dari Z yang meminta ampun dan mendengar suara seperti pemukulan. Kesekoan harinya, saat Z keluar rumah, Icha melihat anak tersebut dengan kondisi luka lebam. “Terus saya melaporkan kejadian tersebut kepada pihak pengurus RT,”pungkasnya. (mg05)
Diskusi tentang ini post