SATELITNEWS.ID, JAKARTA—Masyarakat belum diizinkan melakukan kegiatan olahraga seperti sepakbola dan bola basket. Kedua olahraga tersebut rawan sentuhan fisik sehingga bisa menularkan virus corona ke orang lain.
“Olahraga dengan risiko rendah boleh. Kecuali dengan olahraga yang ada sentuhan fisik seperti halnya sepak bola dan basket,” ujar Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo dalam rapat kerja di Komisi X DPR, Jakarta, Rabu (17/6).
Doni juga mengatakan, yang dimaksud olahraga dengan risiko rendah itu seperti jogging kemudian jalan sehat. Sehingga ia mengajurkan masyarakat untuk bisa berolahraga tersebut.
“Selama olahraga tidak menimbulkan risiko bagi masyarakat maka tentunya tidak ada alasan untuk kita melarang seperti halnya jogging, jalan di taman,” katanya.
Doni juga menuturkan, untuk mencegah Covid-19 maka olahraga sangatlah penting dilakukan. Karena untuk meningkatkan imun tubuh. Namun tidak untuk olahraga sepak bola dan basket.
“Karena olahraga adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam penanganan Covid-19,” ungkapnya seperti dilansir jawapos.com.
Hingga kemarin, jumlah kasus Covid-19 di tanah air sebanyak 41.431 orang. Spesimen harian yang diperiksa adalah sebanyak 19.757 spesimen. Totalnya sudah sebanyak 559.872 orang diperiksa spesimennya. Seluruh pemeriksaan dilakukan dengan metode PCR dan Tes Cepat Molekuler (TCM).
“Kita sudah ada 422 rumah sakit yang punya mesin TCM. Sehingga pemeriksaan secara masif bisa dilakukan lebih agresif,” papar Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers, Rabu (17/6).
Sebaran kasus positif terbanyak masih terjadi di Jawa Timur dengan 225 kasus baru dan 56 sembuh. Jakarta dengan 127 kasus baru dan 116 sembuh. Jawa Tengah 115 kasus baru dan 65 sembuh. Kalimantan Selatan 86 kasus baru, 80 sembuh. Dan Sulawesi Selatan 84 kasus baru, 16 sembuh.
Ada 4 provinsi yang tak ada kasus sama sekali seperti Kalimantan Utara dan Sulawesi Tengah. Dan ada provinsi dengan kasus pasien sembuh lebih banyak daripada positif yakni Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sumatera Barat, dan Sulawesi Barat.
“Masih tingginya kasus ini diperoleh dari tracing penelusuran kontak dekat. Dilakukan lebih agresif,” ungkapnya.
Sedangkan ada pertambahan 540 pasien sembuh. Sehingga totalnya menjadi 16.243 pasien sembuh. Dan bertambah 45 angka kematian tambahan. sehingga totalnya menjadi 2.276 angka kematian.
“Maka di dalam adaptasi kebiasaan baru mengharuskan kita bisa menjamin diri kita masing-masing menerapkan protokol kesehatan agar kita aman dalam hidup dengan kebiasaan baru ini,” jelasnya.
Sedikitnya sudah 432 kabupaten kota terdampak Covid-19. Total Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 42.714 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 13.279 orang. (jpg/gatot)
Diskusi tentang ini post