SATELITNEWS.COM, LEBAK— Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamatan Organisasi (HMI-MPO) Cabang Lebak membuka pendaftaran sekolah jalan. Aksi itu tidak terlepas keprihatinan atas rendahnya angka pendidikan di Lebak.
Sekretaris Umum HMI MPO Cabang Lebak, Kandi Permana mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Lebak mencatat 45,93 persen warga usia 15 tahun ke atas di Lebak hanya lulusan sekolah dasar (SD). Maka Sekolah jalanan merupakan program yang bertujuan untuk menaikan angka pendidikan di Lebak.
“Berdasarkan data BPS pendidikan di Lebak masih terbilang rendah, lantaran angkanya belum sampai 70 persen. Berdasarkan ilmu statistik apabila memang belum menjadi angka segitu (70), otomatis masih rendah,” kata Kandi, Minggu (28/1/2024). Ia mengungkapkan, program sekolah jalanan ditunjukan untuk masyarakat yang tidak memiliki biaya untuk bersekolah.
“Setelah mengalisa angka pendidikan rendah karena ekonomi, sehingga kami membuat program yang ditunjukkan untuk masyarakat yang keterbatasan ekonomi, dan putus sekolah,” paparnya. “Program ini berlaku dibuka untuk umum ya, meskipun namanya sekolah jalanan tapi mendapatkan ijazah, dan fasilitas pendidikan,” sambung Kandi.
Sementara, Kabid Eksternal HMI MPO Cabang Lebak, Nandi mengungkapkan, sekolah jalanan sengaja diangkat berdasarkan sebuah pemikiran bahwa di jalanan pun kita bisa belajar. Sebab, sekali lagi, belajar tidak hanya identik di ruang kelas.
“Belajar tidak selalu identik dengan apa yang kita sebut sebagai lembaga pendidikan. Belajar tidak hanya identik dengan namanya seragam,” paparnya. “Saya masih ingat ketika ada kata bijak yang mengatakan, bahwa di jalanan kita belajar sesuatu yang tidak tertulis. Belajar bagaimana harus mengedepankan etika dan tatakrama,” imbuhnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post