SATELITNEWS.COM, LEBAK—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak menyebut ada 29 rumah tercatat di Kampung Jampang, Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga yang rusak akibat pergerakan tanah. Mereka yang terdampak yang sebelumnya menolak direlokasi ke tempat yang lebih aman. Padahal sudah diperingati bahwa lokasi tersebut tidak aman untuk ditempati.
“Pergerakan tanah yang ada di Cimarga, merupakan imbas kejadian pada tahun 2019 lalu. Sudah kami telusuri ke lapangan memang terdapat rumah-rumah yang rusak,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, Rabu (31/1/2024).
Febby mengungkapkan, adanya puluhan rumah warga yang terdampak pergerakan merupakan warga yang memilih untuk bertahan. Sebab, pada tahun 2019 lalu, mereka diminta ikut relokasi namun menolak dengan alasan tidak terdampak. “Sudah ada rekomendasi dari Badan Geologi untuk daerah tersebut tidak ditempati. Karena tanahnya di daerah akan kembali mengalami pergerakan yang dapat menyebabkan rumah rusak dan lainnya,” jelasnya.
Febby mengatakan, bencana pergerakan tanah di Kampung Jampang, Desa Sudamanik, terjadi pada tahun 2019 silam, dan telah merusak 129 rumah. Namun sebagian menolak direlokasi hingga saat ini. “Setelah kami melakukan musyawarah, dari 129 rumah yang kami petakan. Ada sekitar 70-an yang sepakat, yang memilih untuk direlokasi, dan itu sudah kita berikan bantuannya,” ucapnya.
“Nah untuk masyarakat yang tidak kenapa-napa dan menolak untuk direlokasi akhirnya kita tidak bisa mengintervensi, mereka memilih bertahan disana,” sambung Febby. Saat ini ada 29 rumah yang masih bertahan, rumah tersebut merupakan milik warga yang memillih untuk bertahan dari tahun 2019 hingga saat ini. Dari 29 rumah dua rumah diantara sudah menerima bantuan relokasi dari pemerintah daerah.
“Jadi dari 29 itu, sebenernya yang dua itu sudah menerima bantuan. Dan untuk yang 27 belum, karena mereka menolak untuk direlokasi, kami akan koordinasikan dengan pimpinan karena masih ada surat diatas materai bahwa memang mereka menolak relokasi,” ucapnya.
Ditambahknya, namun seiring waktu rumah warga tersebut rusak karena terdampak pergerakan tanah. Saat ini rumah kondisiinya memprihatinkan. “Tapi tetap di sini negara hadir, dan kami akan melakukan pemantaun ke sana, dan kami juga akan kordinasikan dengan pimpinan,” tandanya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post