SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Penjabat Wali Kota Tangerang Nurdin memutuskan tempat penampungan sementara pedagang Pasar Anyar tidak berada di satu lokasi. Keputusan itu disampaikannya saat bersilaturahmi dengan pedagang Pasar Anyar di Masjid Al Ittihad Kota Tangerang seusai melaksanakan salat dhuhur berjamaah pada Rabu (31/1).
Keputusan itu merupakan tindak lanjut dari pertemuannya dengan pedagang pada Kamis (25/1) lalu. Ketika itu, Nurdin menyanggupi permintaan pedagang yang menginginkan mereka ditampung di satu lokasi yakni Pasar Mambo. Nurdin menyatakan akan melakukan kajian terlebih dahulu terkait kesiapan pasar tersebut dalam menampung seluruh pedagang.
“Siang ini kita melaksanakan salat berjamaah dengan para pedagang pasar di Masjid Al Ittihad. Setelah salat kita melakukan pertemuan dengan perwakilan untuk menjelaskan tindak lanjut kesepakatan yang dicapai bahwa pedagang basah dan daging itu meminta di Pasar Mambo,” ungkapnya, Rabu (31/1).
Nurdin menuturkan para pedagang basah akan ditampung di Pasar Mambo yang berlokasi di Jalan Ki Asnawi, persis didekat Pasar Anyar. Sementara untuk pedagang kering akan direlokasi sementara ke Mall Metropolis dan Plaza Sinta. Kemudian untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) semuanya akan ditampung di Plaza Shinta.
“Pasar Mambo dan Pasar Selatan khusus pedagang basah dan kalau pedagang kering kita sudah alokasikan di mall Metropolis dan Plaza Sinta,” ucapnya.
Kata Nurdin, pihaknya telah mengukur luas area Pasar Mambo dan Pasar Selatan. Namun hasil dari pengukuran tersebut masih terdapat kekurangan 146 lapak dari total 563 lapak. Sehingga, pihaknya nanti akan berkomunikasi kembali dengan para pedagang terkait luas lapak tersebut.
“Namun nanti kita bicarakan para pedagang, apakah nanti luas ukuran lapaknya kita kurangi lagi sehingga bisa menampung semua. Karena semakin lebar ukurannya, maka semakin sedikit pedagang yang tertampung. Maka inilah yang akan kita komunikasikan karena space-nya terbatas, maka layoutnya kita kecilin lagi, sehingga semua masuk atau sebagian berkenan untuk ke lokasi yang lain,” kata Nurdin.
“Kalau ukuran lapak yang sekarang itu kan ada yang 2×2 m dan 2×1,5 m. Makanya kita akan bicarakan lagi secara teknis dengan pedagang,” jelasnya.
Lanjut Nurdin, para pedagang yang ditampung di Plaza Shinta tidak akan dikenakan biaya sewa lantaran tempat tersebut aset Kementerian Keuangan yang sudah dipinjam pakaikan untuk para pedagang.
“Untuk iuran sewa termasuk listrik kita akan bayarkan dari Pemda, sambil lihat kondisi pedagang stabil, nanti kita tinjau ulang,” ucapnya.
Sementara khusus pedagang yang di Mall Metropolis akan dikenakan biaya IPL dan retribusi. Nurdin memastikan bahwa para pedagang akan kembali lagi setelah proses revitalisasi yang memakan waktu 8 bulan.
“Insya Allah setelah 8 bulan kembali kesini dan semua pedagang kios bisa mendapatkan kembali tempat untuk berdagang lagi,” terangnya.
Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Anyar, Zainudin mengaku kaget mendengar pernyataan Nurdin yang tidak konsisten dan melanggar kesepakatan yang sudah ada dalam mediasi pada Kamis (25/1) lalu. Dalam kesepakatan itu, kata Zainudin, pedagang kios Pasar Anyar baik pedagang kering dan basah akan ditempatkan di satu titik yakni Pasar Mambo dan Pasar Selatan yang lokasinya berdampingan dengan Pasar Mambo.
“Tapi Pj tiba-tiba datang kesini menyampaikan bahwa di Pasar Mambo hanya untuk pedagang basah saja, sedangkan pedagang kering ditempatkan di Mall Metropolis dan Plaza Shinta. Artinya kan Pj mengubah kesepakatan yang sudah dia setujui,” tegasnya, Rabu (31/1).
“Jadi kesepakatannya itu, pedagang basah di Pasar Mambo dan Pasar Selatan untuk pedagang kering,” sambungnya
Apabila Pemkot tidak menuruti permintaan pedagang yang menginginkan satu titik, kata Zainudin, para pedagang basah maupun kering sepakat akan tetap bertahan di Pasar Anyar dan enggan direlokasi ke Mall Metropolis dan Plaza Shinta.
“Kami tetap berkomitmen dari awal untuk ditempatkan di satu titik, dan kami juga tetap melanjutkan sidang gugatan yang sebelumnya kami layangkan, dan besok sidang mediasi akan digelar kembali di Pengadilan Negeri Tangerang,” ujarnya.
Sementara salah satu pedagang pakaian (komiditi kering) Solihatunida mengaku kecewa dengan pernyataan Pj Walikota Tangerang yang menyebut pedagang kering akan direlokasi sementara di Mall Metropolis atau Plaza Shinta. Sebab, dalam kesepakatan tersebut para pedagang kering ditampung di Pasar Selatan.
“Kami udah bijak sekali, ngga apa-apa kita dapat lapak 1,5×2 M, ngga jadi masalah buat kita. Kita ngga ngotot harus dapat lapak besar, ngga kok. Kita menyesuaikan dengan space yang ada yang telah diukur Pemerintah,” ujarnya.
“Tapi sekarang malah kembali lagi, bahwa pedagang kering direlokasi ke Mall Metropolis atau Plaza Shinta. Itu artinya Pj Walikota tidak berkomitmen sama kesepakatan yang ada dan pernyataan itu membuat kami kecewa,” pungkasnya. (mg5)
Diskusi tentang ini post