SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), terus melakukan upaya untuk menjaga kawasan konservasi. Salah satu yang dilakukan yakni, dengan meningkatkan kapasitas dan kompetensi petugas di lapangan.
Kepala Balai TNUK Labuan , Pandeglang, Ardi Andono mengatakan, sejak akhir tahun 2020 Balai TNUK telah melakukan implementasi aplikasi SMART Patrol bagi petugas lapangan dalam rangka pengambilan data atau Data Collection.
“Secara sederhana Penguasaan aplikasi SMART Patrol dapat dikategorikan menjadi tiga level, pertama pengambil data lapangan (Data Collection), kedua operator pengelolaan data lapangan (Data Manager), dan ketiga operator pengembangan Conservation Area (CA) Administrator,” katanya, Jumat, (2/2/2024).
Ardi menerangkan, peningkatan tersebut dalam rangka memaksimalkan pengelolaan dan pengawasan didalam kawasan konservasi. Oleh karena, penguasaan aplikasi data manager dan ketiga (CA) Administrator diperlukan pada tingkat seksi wilayah maupun kantor Balai TNUK.
“Hal ini dimaksudkan agar manfaat aplikasi SMART Patrol dapat dirasakan secara maksimal untuk membantu pengelolaan TNUK kedepan. Sekaligus menjaga kawasan konservasi di ujung Pulau Jawa ini,” katanya.
Sehubungan dengan pemenuhan kebutuhan tersebut, lanjut Ardi, maka dilakukan kegiatan peningkatan kapasitas dan kompetensi petugas TNUK melalui kegiatan Training of Trainer (ToT) yang diselenggarakan bekerjasama dengan Mitra (ALeRT).
“Selain sebagai petugas level kedua dan ketiga, diharapkan para petugas yang ditingkatkan kapasitasnya mampu untuk melanjutkan kaderisasi operator-operator pengambil data lapangan dimasa yang akan datang,” katanya.
Ardi menerangkan, metode pengambilan data di lapangan tentunya pada saat mengambil data harus diverifikasi. Apabila verifikasi disampaikan tidak dengan baik atau tidak valid, tentunya akan menimbulkan persoalan dalam pendataan.
Ardi mencontohkan, seperti daerah yang dihuni harimau, beruang, dan macan dahan. Persoalannya ada pada kesulitan dalam membedakan temuan cakaran atau jejak yang ditinggalkan ketiga hewan tersebut.
“Karena kita tidak tau satwa mana yang mencakar, sekilas memang tidak terlihat bedanya, kalo ahlinya bisa jadi terlihat, data yang kita input dan kita tampilkan harus valid, diinput valid dan diverifikasi dengan valid, maka data yang di tampilkan luar biasa,” imbuhnya. (mg4)
Diskusi tentang ini post