SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Hujan deras dengan intensitas tinggi, yang terjadi sejak Sabtu sampai Minggu (3-4/2/2024) menyebabkan 13 desa di tiga kecamatan diterjang banjir. Ketinggian air sejak pagi hingga sore, sekira 20 sampai 50 sentimeter.
Informasi yang berhasil didapat, lokasi banjir di Kecamatan Patia melanda Desa Patia, Surianeun, Ciawi, Simpangtiga, Pasirgadung, Idaman, Babakan Keusik, dan Desa Cimoyan.
Di Kecamatan Sukaresmi, banjir melanda Desa Sukaresmi, Kubangkampil, dan Desa Pasirhuni. Sedangkan di Kecamatan Pagelaran, banjir melanda Desa Sukarame dan Desa Pagelaran.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Nana Mulyana mengatakan, banjir yang terjadi dibeberapa daerah dikarenakan intensitas hujan yang tinggi sehingga menyebabkan air naik ke rumah warga.
“Dari semalam kan hujan, lebuh dari 24 jam hujan melanda. Debit air di Sungai Cilemer meluap dan naik kepermukiman warga. Ketinggian airnya ada yang 20 sentimeter sampai ada juga yang 50 sentimeter,” kata Nana, Minggu (4/2/2024).
Pria yang akrab disapa Abah ini mengaku, pihaknya bersama tim BPBD Pemprov Banten telah ke lokasi banjir dan membawa sejumlah perahu karet. Hal itu dilakukan sebagai upaya membantu aktivitas masyarakat, karena air sudah naik hingga kedalam rumah.
“Kita bersama tim BPBD Provinsi Banten ke lokasi banjir dan membawa perahu karet. Kita juga sudah siapkan bantuan sembako bagi masyarakat yang terkena banjir. Sementara itu yang bisa kami lakukan,” tambahnya.
Kepala Desa (Kades) Idaman, Kecamatan Patia Ilman mengatakan, banjir yang melanda wilayahnya dikarenakan terjadi luapan air di Sungai Cilemer. Sedikitnya, ada dua kampung yang sudah tergenang air.
“Karena air di Sungai Cilemer meluap oleh hujan yang turun sejak kemarin, air juga sudah memasuki pemukiman warga. Dari lima kampung di wilayah saya, sudah dua kampung sudah terkepung banjir,” ujar Ilman.
Banjir yang melanda itu, kata dia, menyebabkan akses masyarakat terputus karena jalan utama tergenang oleh air. Masyarakat setempat tidak bisa lagi menggunakan kendaraan untuk beraktivitas.
“Ketinggian air saat ini kembali naik, berkisar antara dua puluh hingga tiga puluh lima centimeter. Akses utama jalan saat ini tertutup genangan air, dan di Desa Patia, jalan utama juga terputus karena dampak dari luapan banjir,” imbuhnya. (mg4)
Diskusi tentang ini post