SATELITNEWS.COM, SERANG – Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Provinsi Banten, dan para ulama dari PCNU Kabupaten Serang serta PWNU Banten, bergotong royong mengumpulkan dana santunan untuk para nelayan di Bojonegara, yang terkena musibah belum lama ini dan untuk bantuan premi asuransi nelayan selama 3 bulan.
Dana yang terkumpul dan telah diserahkan terhadap keluarga yang terkena musibah dan para nelayan yaitu sebesar Rp. 8.991.750.
Sekretaris SNNU Provinsi Banten, Fran Santoso mengatakan, melihat adanya nelayan yang terkena musibah di Bojonegara belum lama ini, pihaknya tergerak untuk memberikan santunan sebagai bentuk kepedulian terhadap para nelayan.
“Jumlah dana yang terkumpul sebesar Rp 8.991.750. Dana yang terkumpul itu dari SNNU dan para ulama PC NU Kabupaten Serang, PW NU Banten serta para simpatisan,” kata Fran,” kata Fran, Minggu (11/2).
Fran menuturkan, sesuai petunjuk dan arahan serta memperhatikan aspirasi dan masukan dari pengurus ranting SNNU Kecamatan Bojonegara, maka ditetapkan masing-masing keluarga korban mendapatkan santunan sebesar Rp.1.500.000.
Kemudian sebagai upaya pembinaan dan pendidikan serta peringatan bagi para korban yang masih hidup sebanyak 3 orang serta para nelayan yang ada di Desa Kertasana Kecamatan Bojonegara tercatat 60 orang, maka sisa uang sebesar Rp. 2.991.700.- akan diberikan kepada para Korban dan Nelayan yang ada dalam bentuk stimulan bantuan premi asuransi nelayan selama 3 Bulan berturut-turut.
“Bagi para nelayan yang mendapat bantuan stimulan akan menjadi binaan dan pengawasan SNNU beserta dinas terkait melalui program tabungan nelayan untuk bulan ke-4 dan seterusnya,” ujarnya.
Fran juga berharap para nelayan untuk mengikuti asuransi mandiri. Adapun besaran Premi Asuransi adalah Rp.16.800 perbulan.
“Kita akan mengedukasi pada momen ini bahwa pentingnya asuransi jiwa bagi nelayan,” ujarnya.
Disamping itu juga, Fran mengingatkan kepada nelayan, diperkirakan musim gelombang tinggi dan perubahan cuaca yg ekstrim akan terjadi hingga akhir maret.
Oleh karena itu agar para nelayan dapat berhati hati dan waspada.
“Kita tidak dapat melarang mereka melaut karena mereka juga butuh pendapatan untuk keluarganya, tapi kita imbau agar lebih berhati hati,” tuturnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post