SATELITNEWS.ID, SERANG–Ruang kelas SDN Bantar Panjang di Desa Bantar Panjang, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, yang dibangun tahun 2018 lalu kini kondisinya sudah retak-retak. Keretakan terlihat, di bagian tembok di tiga ruang kelas. Hal itu terjadi, diduga akibat adanya pergeseran tanah dan cuaca.
Divisi Kebijakan Publik Pattiro Serang-Banten, Irfan Muntaha Imi mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang harus segera memulihkan kondisi SDN Bantar Panjang. Sehingga, disaat siswa mulai mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sudah tidak lagi merasa khawatir ruang kelasnya yang akan dipakai.
“Kondisi tersebut (retak) tentu akan mengganggu kenyamanan, saat KBM berlangsung di sekolah. Meskipun saat ini sekolah masih libur lantaran Covid-19, tetapi tidak menutup kemungkinan KBM di sekolah dalam waktu dekat mulai diaktifkan seiring diberlakukannya New Normal,” kata Irfan, Rabu (17/6).
Irfan menyatakan, sebagaimana yang terjadi sebelum SDN Bantar Panjang dibangun. Kondisinya memprihatinkan, sampai-sampai siswa harus belajar di tenda yang dibuat orang tua siswa dari terepal dan bambu.
“Kami meminta Pemerintah Kabupaten Serang, bisa mengantisipasi agar hal tersebut tidak kembali terjadi,” tandasnya.
Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Sarana Prasaran Pendidikan Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Tata Bangunan (DPKPTB) Kabupaten Serang, Deni Hartono mengaku, sudah survey ke lokasi. Ia-pun memastikan, pada Juli nanti akan segera diperbaiki.
“Iya, sudah kami survey. Ada dua ruang kelas (yang retak-retak,red),” pungkasnya.
Ia menuturkan, retaknya bangunan tersebut akibat karateristik tanah yang kurang baik. Berdasarkan peta geologis dari Unpar di wilayah tersebut, sebagian besar tanahnya ekspansif atau mengembang. “Jadi kaya mie, kalau kena air dia ngembang. Kalau kering kerasnya bukan main. Kalau bangunanya waktu perencanaan tahun 2017, kita sudah asumsikan itu dibuat kaku, kalau turun ya turun semua. Kalau naik ya naik semua. Tapi yang bagian tengah itu, tetap tidak mampu melawan dorongan tanahnya, kemarin-kemarin hujannya cukup deras,” terangnya.
Ia juga mengungkapkan, untuk mengantisipasi retak kembali pihaknya akan membuat saluran air disekeliling sekolah. Sehingga tidak ada resapan air ke dalam tanah. “Bagusnya mah memang dulu tanahnya sedalam dua meter itu dibuang, terus diganti, atau kita pakai tiang pancang. Tapi tiang pancang mah kan mahal. Jadi nanti kita cor saja halamannya,” imbuhnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post