SATELITNEWS.COM, PANDEGLANG – Melambungnya harga beras dari Rp13 ribu per kilogram menjadi Rp16 ribu per kilogram di pasaran, mendapat perhatian serius Pemkab Pandeglang.
Dalam waktu dekat, pemerintah berencana mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi persoalan tersebut.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Pandeglang Ali Fahmi Sumanta mengatakan, pihaknya sengaja melakukan pemeriksaan harga beras di Pasar Badak Pandeglang, untuk mengetahui penyebabnya.
Melambungnya harga beras itu, karena ada kendala pendistribusian beras oleh Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) ke pasaran.
“Ya sudah dua minggu beras tidak dikirim pasokan dari Bulog ini yang menyebabkan harga sedikit mengalami kenaikan, kalau beras jenis premium ada yang Rp 13 ribu dan Rp 16 ribu perkilogram diatas itu semuanya sama, stok kita anggap masih aman,” kata Fahmi, Selasa (13/2/2024).
Fahmi mengatakan, pihaknya akan berusaha berkoordinasi dengan Perum Bulog agar bisa segera mendistribusikan beras ke pasaran supaya harganya turun. Karena para pedagang menyampaikan kepada kami terkait adanya kendala pasokan beras.
“Kalau yang kita dengar sendiri dari para pedagang naik nya harga karena memang dari pasokan yang dari Bulog sudah dua minggu belum dikirim, alhasil harganya naik,” tambahnya.
Fahmi berjanji, pihaknya akan segera melakukan pembahasan dengan semua pihak terkait agar persoalan tersebut dapat terselesaikan. Pihaknya tidak berspekulasi mengenai adanya kendala pasokan beras tersebut.
“Mudah-mudahan akan kita tindaklanjuti agar pasokannya lancar kembali, harga pun bisa turun kembali yang pasti, nanti kita akan komunikasikan nanti,” ujarnya.
Muhammad Rizal, pembeli asal Kelurahan Pandeglang menyayangkan adanya kendala pasokan beras tersebut. Dia berharap, kendala itu bukan karena persoalan politik, karena menyengsarakan masyarakat.
“Mudah-mudahan bukan karena politik. Karena sangat disayangkan, disaat beras banyak tetapi harganya malah tinggi, ini kan sedikit aneh. Ya harusnya sebanding dengan stok yang ada, bukan naik harganya,” tuturnya.
Achmad Fauzi warga lainnya, sependapat. Kata dia, disaat masyarakat membutuhkan beras, tetapi harganya tinggi. Padahal, beberapa waktu lalu sudah selesai masa panen dan ketersediaan beras cukup melimpah.
“Biasanya kalau sudah panen harga beras lebih stabil atau murah, tetapi inilah sebaliknya. Kalau ada keterlambatan pasokan, ya alasannya kenapa? Jangan juga rakyat dikorbankan,” imbuhnya. (adib)
Diskusi tentang ini post