SATELITNEWS.ID, SERANG—Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten menggelar diskusi online betajuk “Banten Damai, Penguatan Pemuda Cegah Bersama Gerakan Faham Menyimpang”, Kamis (18/6). Acara yang digagas Bidang Pemuda dan Pendidikan FKPT Banten ini diikuti puluhan peserta. Bahkan, sejumlah FKPT dari provinsi lain turut serta dalam diskusi online ini.
Deputi 1 Bidang Pencegahan Perlindungan dari Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis dalam paparannya mengatakan pentingnya peran pemuda dalam membangun bangsa. “Bung Karno pernah mengatakan, ‘Berikan aku 1.000 orang tua niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia’. Kata-kata ini sangat mendalam tentang peran pemuda dalam membangun suatu bangsa,” kata Mayjen TNI Hendri.
“Tinggal bagaimana kita untuk mengarahkan para pemuda ini agar tidak terjerumus dalam paham radikal. Sebagai masa depan bangsa, pemuda diharapkan mampu tampil maksimal memberikan segala kemampuannya untuk Indonesia. Oleh karena itulah, pemuda harus kita bentengi dari pengaruh paham radikal terorisme,” sambungnya.
Untuk mencegah agar pemahaman radikal ini tidak tersebar ke kalangan pemuda, kata Mayjen TNI Hendri, perlu dilakukan langkah-langkah penguatan kepada para pemuda. “Diantaranya melalui dialog kebangsaan, pelibatan pemuda dalam kegiatan-kegiatan di masyarakat, mengaktifkan duta-duta damai yang telah dibentuk dan lain-lain,” ujarnya.
Ketua Bidang Bidang Pemuda dan Pendidikan FKPT Banten Sholehuddin yang menjadi nara sumber di acara itu mengatakan, pemuda adalah kalangan yang paling rentan terpapar paham radikalisme, karena dianggap memiliki semangat keagamaan kuat akan tetapi tidak memiliki pemahaman agama yang tinggi, mudah dipengaruhi, memiliki kesetiakawanan yang kuat, memiliki pandangan kebangsaan yang masih mudah dibelokkan, masih mencari jati diri dan massih mudah dihasut terutama atas nama agama. “Buktinya beberapa kasus terorisme melibatkan para pemuda,” katanya.
Karena itu, kata dia, pentingnya upaya bersama untuk melakukan upaya-upaya penguatan kapasitas pemuda untuk mampu mencegah penyebaran paham radikal terorisme di Provinsi Banten. “Pentingnya penguatan pemuda ini patut menjadi perhatian bersama, karena pemuda dijadikan target oleh kelompok radikal terorisme untuk penyebaran dan perekrutan anggota kelompok radikal terorisme,” jelasnya.
Untuk pencegahan di kalangan siswa-siswa SMP dan SMA, peran keluarga dan sekolah perlu mendapat perhatian. “Karena peran keduanya dalam memberikan pembinaan kepada anak-anak sangat besar,” ujarnya.
Kepala Kesbangpol Provinsi Banten Ade Ariyanto yang hadir mewakili Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan, Pemprov Banten akan selalu mendukung upaya pencegahan paham radikal ini. Apalagi Banten memiliki stigma negative yakni kerap disebut sebagai gudangnya teroris. “Ini penting. Kita tidak ingin stigma itu terus melekat,” katanya.
Ade juga menyampaikan pesan Wagub Andika agar FKPT Banten menjadikan perkembangan teknologi informasi sebagai alat dalam mensosialisasikan pencegahan paham radikal. “Karena sekarang dengan mudahnya pemuda mendapat informasi, meskipun itu belum tentu benar. Nah, tugas FKPT Banten diharapkan memanfaatkan ini untuk mensosialisikan bahayanya paham radikal di kalangan pemuda,” jelasnya.
“Pemprov Banten juga meminta Dinas Komunikasi dan Informasi di masing-masing daerah agar bersinergi dengan FKPT dalam hal teknis pelaksanannya,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua FKPT Banten Amas Tadjuddin mengatakan sangat berterima kasih kepada semua pihak yang turut serta dalam mensuksesakan diskusi ini. “Kita sangat apresiasi apa yang dilakukan Bidang Pemuda dan Pendidikan ini. Semoga ini bisa terus dilakukan dalam rangka mencegah tumbuhnya paham radikal di kalangan pemuda,” pungkasnya. (dm)
Diskusi tentang ini post