SATELITNEWS.COM, SERANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Serang, saat ini masih melakukan pendataan terhadap penyelenggaraan Pemilu di semua tingkatan yang sakit dan meninggal dunia, pasca pemungutan dan penghitungan suara. Data tersebut, nantinya akan dilaporkan kepada KPU RI agar mendapat bantuan.
Ketua KPU Kabupaten Serang, Muhamad Nasehudin mengatakan, berdasarkan data sementara penyelenggara Pemilu di semua tingkatan yang sakit ada sebanyak 41 orang. Adapun kondisinya, ada yang di rawat dan ada yang sudah pulang ke rumah.
“Yang sakit bervariatif, ada KPPS, Sekretariat, PPK dan PPS. Tapi yang jelas, di semua tingkatan yang paling penting adalah KPU berkepentingan untuk memperhatikan penyelenggara kita yang telah berjuang dalam pemungutan dan penghitungan suara kemarin,” kata Naseh, Selasa (20/2/2024).
Sedangkan yang meninggal dunia, kata Naseh, ada sebanyak dua orang, yakni Petugas Ketertiban di Ciruas bernama Budi Hermawan dan Ketua KPPS di Desa Bojot, Kecamatan Jawilan bernama Heri Hermawan.
“Untuk petugas ketertiban sudah kita berikan santunan sebesar Rp46 juta. Sedangkan untuk yang meninggal di Kecamatan Jawilan kita akan koordinasikan dan minta data datanya,” tuturnya.
Naseh menuturkan, para penyelenggara yang jatuh sakit dan meninggal tersebut akibat kelelahan saat proses pemungutan dan penghitungan suara.
Disinggung mengenai pelayanan kesehatan yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Serang, Naseh mengaku, sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang terkait hal tersebut.
“Kita sudah komunikasikan dengan pelayanan kesehatan tiap kecamatan, saya kira sampai hari ini teman teman kita yang sakit sudah dilayani dengan baik,” pungkasnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post