SATELITNEWS.COM, LEBAK–Tawuran antar pelajar beberapa hari terkahir kerap terjadi di Kabupaten Lebak. Perbatasan menjadi titik lokasi para pelaku tawuran yang umumnya didominasi kelompok remaja itu. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Lebak, menyoroti peran masyarakat yang enggan membubarkan aksi yang dapat membahayakan keselamatan jiwa itu.
“Karena masyarakat kurang aware (peduli), jadi mungkin mereka (pelajar) berani melakukan itu,” ujar JFT Bidang Perlindungan Anak di DP3AP2KB Lebak Nina Septiana saat dihubungi, Selasa (20/2/2024). Kata Nina, kurangnya kesadaran masyarakat terkait tawuran antar pelajar yang merupakan perilaku menyimpang disebut sebagai salah satu alasan mengapa Kabupaten Lebak menjadi lokasi tawuran para pelajar baik yang berasal dari Lebak maupun luar daerah.
Menurutnya, kedua lokasi yang menjadi tempat tawuran merupakan lokasi yang berbatasan langsung dengan kota-kota seperti Serang dan Tangerang, seperti Kecamatan Maja, Rangkasbitung dan, Cibadak dan Warunggunung. “Karena perbatasan itu sepi kali ya, dan masyarakat kita juga cenderung lari takut kalau ada yang tawuran. Sedangkan di kota besar kan kalo ada yang tawuran pasti dibubarkan,” katanya.
Menyikapi kondisi tersebut, pihaknya akan terus memberikan sosialisasi kepada pihak sekolah dan masyarakat terkait kenakalan remaja tersebut. Bahkan, pihaknya berencana akan mendatangi lokasi terjadinya tawuran. “Dalam waktu dekat kita akan datangi lokasinya, sosialisasi ke masyarakat, kepala desa dan pejabat di tingkat kecamatan,” tandasnya.
Kanit Reskrim Polsek Rangkasbitung, Ipda Herman saat ditanya soal banyaknya aksi tawuran antar pelajar dari luar daerah yang terjadi di Lebak, mengaku anggota terus melakukan monitoring yang menjadi titik lokasi tersebut. “Memang terbaru (tawuran pelajar) itu bukan pelajar dari Lebak, melainkan dari luar Lebak. Kita pun terus melakukan monitoring agar kejadian tersebut tidak terulang lagi,” pungkasnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post