SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Universitas Raharja (UR) Tangerang kembali menggelar pameran
hasil karya penelitian mahasiswa atau lebih dikenal dengan sebutan Raharja Career, Rabu (21/02/2024). Bertempat di Aula Lantai V, acara ini selain dihadiri seluruh civitas akademika, juga oleh pemangku kepentingan (stakeholder) seperti dari perwakilam perusahaan hingga pemerintah serta tamu undangan lainnya.
Rektor Universitas Raharja Tangerang Dr Po Abas Sunarya menyampaikan, Raharja Career adalah sarana untuk menguji layak tidaknya mahasiswa UR diluluskan melalui uji hasil karya ilmiah aplikatif di dunia kerja. Sehingga begitu mahasiswa lulus, mereka tak hanya memiliki ijazah semata-mata, tetapi juga mempunyai kompetensi memadai untuk bersaing dalam dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Abas menambahkan, jika selama masa pandemi Covid-19 kegiatan Raharja Career terpaksa diselenggarakan secara daring, namun kini ketika situasi telah normal, prosesnya kembali dilaksanakan seperti sediakala. “Inilah yang dinamakan IKU (indikator kerja utama). Indikator layak atau tidaknya mahasiswa Universitas Raharja diluluskan. Ya melalui uji seperti ini” ujar Abas kepada wartawan di sela kegiatan.
Pria yang juga Ketua APTISI Banten ini menyebut, Raharja Career merupakan implementasi dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM) sebagaimana yang digaungkan oleh Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. “Inilah implementasi MKBM, jadi selama 1 semester para mahasiswa kita lepas ke lapangan. Setelah itu hasilnya kita suruh presentasikan untuk dipublish dengan mengundang para stakeholder dan mereka ikut tanda tangan. Kalau dianggap belum bisa diujikan, kita nyatakan ya tidak bisa walaupun karya ilmiahnya bagus, tulisannya bagus boleh jadi itu karya orang. Kalau sudah seperti inikan akhirnya mereka terbukti bahwa karya itu buatan sendiri,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, uji hasil karya Raharja Career ini merupakan merek dagang (trademark) UR yang sudah dipatenkan. “Ini banyak kampus yang meniru juga, bahwa cara-cara seperti ini yang benar. Makanya harus diperlihatkan bahwa hal inilah makna sesungguhnya dari MBKM itu, bukan sekadar teori lalu dapat ijazah, jadi nggak gitu,” ucapnya.
Disinggung apakah UR tak keberatan bila pemodelan ala Raharja Career direplikasi oleh perguruan tinggi lain, Abas menerangkan pihaknya sama sekali tak mempermasalahkan. “Nggak keberatan, nggak apa-apa. Itu untuk anak bangsa, kita senang malah,” ucapnya.
Sementara Salah seorang mahasiswa yang ikut menjalani kegiatan ini adalah Achmad Rifai. Mahasiswa jurusan Teknik Infomatika Konsentrasi Software Engineering ini membuat Rancang Bangun Sistem Infomarsi Pemantauan dan Pengaduan Pelayanan E-KTP pada Kecamatan Benda, Kota Tangerang.
“Ini merupakan website yang berfungsi untuk tracking dan pengaduan KTP elektronik secara online dengan cepat dan mudah. Dengan kata lain, ini adalah platform yang memungkinkan warga untuk memperoleh informasi mengenai status cetakan KTP el yang telah diajukan untuk diketahui apakah sudah tercetak atau belum hingga melakukan pengaduan secara efisien,” pungkasnya. (made)
Diskusi tentang ini post