SATELITNEWS, TANGERANG – Deteksi potensi penularan dan penyebaran Epidemiologi Demam Berdarah Dengue (PE-DBD), hingga upaya pencegahannya terus digencarkan Puskesmas Gembong Kecamatan Balaraja dan Puskesmas Cikupa Kecamatan Cikupa.
Kepala Puskesmas Gembong, drg Muslim menjelaskan pelaksanaan PE-DBD penting dilakukan untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD di wilayah tersebut.
“Tingginya curah hujan yang terjadi belakangan ini disinyalir menjadi penyebab berkembangnya Nyamuk Aedes Aegypti yang dapat menularkan penyakit DBD,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Selain itu, drg Muslim menegaskan, langkah ini sebagai tindak lanjut pengambilan penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah sekitar persebaran nyamuk Aedes Aegypti.
“Sudah ada beberapa warga terkena DBD dan langsung mendapat penanganan pengobatan dari petugas Puskesmas gembong, Petugas Surveilans, Petugas Kesling, dan Petugas Promkes, sigap melakukan PE-DBD pada tempat tinggal pasien dan sekitaran tempat tinggal penderita,” tegasnya.
Sebagai informasi, Puskesmas Gembong Kecamatan Balaraja mengimbau kepada seluruh warga sekitar, agar melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan 3M plus (Menguras, Menutup tempat penampungan air, serta Mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk). Dan plusnya yang dimaksud, yaitu menggunakan lotion penolak nyamuk, menanam tanaman penolak nyamuk di sekitar rumah, serta memelihara ikan pemakan jentik di kolam).
Sementara itu, upaya penyuluhan pencegahan DBD juga digencarkan Puskesmas Cikupa kepada masyarakat, termasuk ke sekolah-sekolah. Salah satunya, SMP Negeri 1 Cikupa Kabupaten Tangerang. Penyuluhan Cegah DBD tersebut dibarengi dengan Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Kegiatan tersebut merupakan sebagai wujud sosialisasi kesehatan kepada masyarakat dan sekolah-sekolah. Terdapat sebanyak 930 pelajar SMP Negeri 1 Cikupa Kabupaten Tangerang terdiri dari kelas 7, kelas 8 dan kelas 9.
Kepala Puskesmas Cikupa, drg Dono Koesoemoatmodjo mengatakan, penyuluhan tersebut dilakukan oleh Petugas Promkes, Petugas Kesling, dan Petugas Surveilans DBD Puskesmas Cikupa.
“Sejumlah Petugas Puskesmas mengajarkan kepada anak sekolah tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Serta cara pencegahan DBD dengan metode ceramah dan video,” ujarnya.
Selain itu, sekolah juga mau membentuk Jumantik (juru pemantau jentik) dari kalangan pelajar, untuk memantau jentik nyamuk di kamar mandi sekolah.
Pihak sekolah juga perlu melakukan 3M Plus yakni menguras, mengubur dan menutup wadah-wadah yang berpotensi menampung air sehingga menjadi sarang nyamuk.
“Saya berharap para guru dan pelajar untuk lebih peduli pada lingkungan sekolah. Serta menghindari gigitan nyamuk dengan cara tidur memakai kelambu atau lotion anti nyamuk,” tuturnya.
Sebagai informasi, wilayah kerja Puskesmas Cikupa telah terdata sebanyak 35 kasus DBD dan 2 diantaranya ada yang meninggal. Untuk itu, sosialisasi tentang DBD dan PHBS penting dilakukan sebagai upaya preventif. (aditya)
Diskusi tentang ini post