SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Korban penipuan pinjaman uang yang mengatasnamakan PT Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Artha Kerta Raharja (AKR) mayoritas masyarakat luar Kabupaten Tangerang. Korban berasal dari Bandung dan Riau.
Salah satu korban Rani Oktaviani menjelaskan dirinya tertarik untuk meminjam melakukan pinjaman kepada LKM AKR palsu ini karena pihak penipu mengiklankan layanan pinjaman secara syariah dan tanpa adanya bunga. Rani yang merupakan warga Bandung, Jawa Barat itu pun tertarik.
“Dia mengiklankannya lewat media sosial tik-tok. Katanya, pengajuan dan pencairan bisa dilakukan secara online. Lalu, tidak adanya bunga. Makanya saya tertarik, sangat mudah dan tanpa bunga pula,” kata Rani, Rabu (21/2).
Lantaran tertarik, Rani mengirimkan pesan ke akun media sosial yang mengatasnamakan LKM tersebut. Dia diminta untuk menyerahkan nomor telponnya.
Rani yang telah memberikan nomor handphonenya langsung dihubungi oleh pihak penipu itu. Sang penipu mengirimkan pesan yang berisikan tatacara melakukan pinjaman secara online itu. Diantaranya
mengirimkan foto KTP, KK, dan buku tabungan. Selain itu, diinformasikan juga bahwa ada biaya administrasi yang harus dibayarkan sebelum dilakukannya pencairan.
“Biaya administrasi itu, alasannya untuk jaminan, sebagai tanda pengganti survei tanda tangan nasabah. Tapi katanya, setelah pinjaman dicairkan, uang administrasi langsung dikembalikan lagi, ” katanya.
Rani mengaku, mengajukan pinjaman sebesar Rp 6.000.000 dan telah melakukan pembayaran administrasi sebesar Rp1.200.000 dengan dua kali pembayaran. Bahkan, kata Rani dirinya masih menyimpan bukti transfer kepada oknum yang mengaku sebagai pegawai PT LKM AKR tersebut, yaitu Raja Muhammad Akbar.
“Pertama saya transfer Rp 400 ribu, lalu katanya kurang. Maka saya transfer lagi Rp 800.000, jadi total Rp 1.200.000. Katanya, uang itu akan dikembalikan bersamaan dengan pencairan uang pinjaman. Saya transfer ke atas nama pribadi Raja Muhammad Akbar itu, ” ujarnya.
Namun, setelah dilakukan transfer sampai saat ini tidak ada pencairan. Padahal, sang penipu itu berjanji akan dilakukan pencairan lima menit setelah pengumpulan berkas dan pembayaran administrasi. Karena, tidak kunjung ada pencairan, Ranipun mencoba menghubungi nomor lain yang tertera di akun media sosial.
“Saya coba menghubungi nomor yang tertera akun media sosial tersebut. Saat saya hubungi benar nyambung, ke PT LKM AKR, dan setelah saya jelaskan semua kronologis, ternyata akun tersebut menipu, dan pihak LKM tidak pernah memberikan pelayanan pinjaman melalui media sosial ataupun secara online, ” ujar dia.
Rani mengaku bingung harus melapor kepada siapa. Agar, uang yang diserahkan kepada penipu itu kembali. Pasalnya, dirinyapun tidak mengetahui alamat si penipu itu berada.
“Bingung saya juga, harus melapor kemana, ” katanya.
Direktur PT LKM AKR Kabupaten Tangerang, Deny Hikmat mengatakan, sejauh ini korban penipuan yang telah melapor dan mengadu kepada pihak LKM, mayoritas masyarakat Bandung, Bogor, dan Riau.
“Untuk saat ini, tidak ada korban asal Kabupaten Tangerang. Semua warga luar Kabupaten Tangerang yang menjadi korban penipuan,” tukasnya.
Deni juga menghimbau kepada masyarakat agar, selalu waspada terhadap penipuan-penipuan yang mengatasnamakan BUMD, khusunya PT LKM AKR Kabupaten Tangerang. Pasalnya, kata Deny, PT LKM AKR sendiri tidak memberikan pelayanan secara online untuk proses pengajuan pinjaman dan pencairan pinjaman. Selain itu, tidak ada biaya administrasi saat melakukan pengajuan pinjaman.
“Kita tidak ada, proses pengajuan ataupun pencairan secara online. Semua melalui manual, kecuali pembayaran cicilan. Itu bisa dibayarkan secara online, melalui ATM, “himbaunya.
Sebelumnya, diberitakan Satelit News, marak kasus penipuan melalui media sosial tik-tok, yang mencatut logo BUMD Kabupaten Tangerang, khususnya PT LKM AKR. 4 orang pengguna media sosiao tersebut telah menjadi korban. (alfian)
Diskusi tentang ini post