SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Paparan tersebut turut membahas korelasi tingkat pemilih pasangan Capres-Cawapres dengan penerimaan bantuan sosial (bansos).
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan menyampaikan bahwa pihaknya menanyakan soal bansos dengan pertanyaan ‘apakah menerima bansos?’. Hasilnya, 24% masyarakat mengaku menerima bansos dan 74% menyatakan tidak pernah atau tidak menerima bansos.
“Di kalangan yang menerima bansos, yang 24% tadi, sebanyak 69% mendukung 02. Hampir sama tuh 17,6% dan 17,8% mendukung pasangan 01 dan pasangan 03,” kata Djayadi dalam Pemaparan Rilis Temuan Survei Nasional LSI: Persepsi Publik Tentang Pelaksanaan Pemilu 2024, Minggu (25/2/2024).
Sekitar 17,6% penerima bansos memilih Anies-Cak Imin, 69,3% memilih Prabowo-Gibran, dan 13,1% memilih Ganjar-Mahfud. Pemilih yang tidak menerima bansos tetapi memilih Anies-Cak Imin mencapai 28,2%. Yang tidak menerima bansos dan memilih Prabowo-Gibran 54%, dan Ganjar-Mahfud 17,8%.
“Di kalangan penerima bansos itu dukungannya paling banyak cenderung di pasangan 02. Di kalangan tidak menerima bansos juga dukungannya mayoritas di pemilih 02 yakni sebanyak 54%, tapi dukungannya lebih rendah,” ujarnya.
Dari segi partai, warga yang mengaku tidak menerima bansos cenderung lebih tinggi memilih PKB, PDIP, dan PKS. Angka penerima bansos dan tidak menerima untuk pemilih Gerindra hampir sejajar, yakni 12,4% dan 12,6%.
“Tingkat kepuasan penerima bansos yang 24% itu mengaku sangat puas dan pilihannya tentu saja menjadi lebih banyak di 02. Jadi Tingkat kepuasan bansos berkorelasi positif dengan dukungan 02,” ucap Djayadi.
Terkait survei post election 2024 menyangkut pilihan pasangan Capres-Cawapres, paslon 02 Prabowo-Gibran unggul. “Pasangan 01 di angka 25,3 persen, pasangan 02 57,7 persen, dan pasangan nomor 3 Ganjar-Mahfud di angka 17,0 persen,” kata Djayadi Hanan. Hasil survei ini tidak berbeda jauh dengan hasil quick count yang LSI lakukan saat pencoblosan 14 Februari 2024 lalu.
Berdasarkan demografis etnis pemilih, pasangan Prabowo-Gibran nyaris menang di seluruh etnis. Kecuali Sunda, Madura, dan Minang yang mayoritas memilih pasangan Anies-Muhaimin.
Berdasarkan latar belakang pendidikan, pasangan Prabowo-Gibran unggul di semua jenjang. Lulusan SD sederajat 58,9 persen, lulusan sekolah lanjutan tingkat pertama 62,3 persen, lulusan sekolah lanjutan tingkat atas 56,8 persen, dan perguruan tinggai 50,4 persen.
LSI menemukan adanya migrasi dukungan yang cukup besar Prabowo-Gibran dari masyarakat yang memilih Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019. “Pemilih Jokowi-Maruf di 2019 lalu yang bermigrasi itu terus menerus sampai dengan hari h (14 Februari 2024) itu migrasi nya ke Prabowo, sehingga saat ini mencapai 66 persen (suara) dari pemilih Jokowi Maruf yang memilih 02,” kata Djayadi Hanan.
Temuan ini menunjukkan bahwa PDIP gagal mempertahankan pendukungnya untuk tetap loyal mendukung pasangan Ganjar-Mahfud. “Jadi salah satu penjelas mengapa pasangan Ganjar Pranowo atau pasangan 03 tidak mampu memenangkan pertarungan atau suaranya seperti itu antara lain karena mereka tidak mampu mempertahankan loyalitas pemilih PDIP untuk memilih pasangan yang diajukan oleh PDIP,” ujar Djayadi.
Loyalis Jokowi di luar pendukung partai PDIP, juga lebih memilih mendukung paslon 02 dan 01 Anies-Muhaimin. “Pemilih Jokowi Maruf yang non PDIP itu sebagian juga berpindah ke pasangan Anies walaupun tidak sebanyak yang dialami oleh 02,” katanya.
Awalnya Anies-Muhaimin juga mendapatkan limpahan suara yang cukup besar dari basis pendukung Prabowo-Sandi, yakni sekitar 40-an persen. “Tapi sekarang (dukungan 01) tinggal di kisaran 32 persen,” kata Djayadi.
Mendekati hari H pencoblosan, fenomena pindah dukungan dari 01 ke 02 semakin meningkat. Hingga akhirnya mayoritas suara pendukung Prabowo-Sandi 2019 kembali memilih Prabowo tahun ini. “Dukungan untuk Prabowo di kalangan yang dulunya memilih Prabowo di 2019 itu bisa dipertahankan cukup baik oleh Prabowo, hampir mencapai 60 persen,” tuturnya.
Survei LSI ini berlangsung19-21 Februari 2024. Target populasi WNI yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD), artinya teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.211 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. (bbs/san)
Diskusi tentang ini post