SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Cacingan kerap dialami pada anak-anak. Selain karena imun tubuh yang belum optimal, kondisi ini juga terjadi karena anak-anak lebih sering terpapar oleh tanah maupun air yang terkontaminasi saat bermain.
dr. Ridho M. Dianto dari Klinik Pratama Larasati Poris Kota Tangerang mengatakan, menurut WHO, diperkirakan 24 persen penyakit cacingan disebabkan akibat paparan langsung dari tanah.
Lebih lanjut dr. Ridho menerangkan, ada beberapa kondisi yang dapat memicu cacingan pada anak, antara lain adalah mengonsumsi air dengan tingkat kematangan yang kurang baik, mengonsumsi daging yang tidak matang, terpapar dengan feses yang mengalami infeksi, sanitasi yang buruk dan kebersihan tubuh dan tangan yang kurang baik.
“Anak yang mengalami cacingan dalam mengalami beberapa keluhan kesehatan, seperti nyeri perut, diare, mual, perut kembung, kelelahan, hingga penurunan berat badan tanpa alas an,” ujarnya kepada satelitnews.com
dr. Ridho menjelaskan, cacingan juga dapat menyebabkan anak mengalami disentri. Kondisi ini terjadi ketika usus mengalami infeksi sehingga memicu diare yang bercampur dengan darah dan lendir. Cacingan juga menyebabkan rasa gatal yang mengganggu pada area dubur. Pada beberapa kasus, cacingan menyebabkan munculnya cacing parasit pada feses.
“Pokoknya, jangan tunda melakukan pemeriksaan jika gejala yang dialami anak semakin memburuk. Seperti muntah dengan frekuensi yang sering, demam, mengalami dehidrasi, hingga nyeri perut yang berlangsung lebih dari dua minggu,” paparnya.
Jika anak mengalami keluhan kesehatan yang terkait dengan cacingan, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit untuk mencegah komplikasi.
“Ada berbagai komplikasi yang bisa dialami anak akibat cacingan, diantaranya anemia, kekurangan nutrisi akibat penyerapan kurang optimal, penyumbatan usus, masalah dengan fungsi paru dan jantung serta cysticercosis yang memicu gangguan penglihatan dan kejang,” pungkas dr. Ridho. (evi)
Diskusi tentang ini post