SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Tingkat kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintahan Presiden Jokowi mengalami tetap tinggi, meski mengalami penurunan. Survei Indikator Politik Indonesia teranyar menunjukkan, sebelum pemilu kepercayaan publik 78,6 persen, usai pemilu menurun jadi 76,6 persen.
Peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan sebanyak 49,6 persen responden menjawab cukup puas atas kinerja Jokowi. Sementara 27 persen mengaku sangat puas.
“Sedangkan yang tidak puas totalnya 20,7 persen yang terdiri dari 11,4 persen menjawab kurang puas dan 9,3 persen menjawab sangat tidak puas,” ujar Burhanuddin dalam rilis survei bertajuk Evaluasi Publik atas Pemilu 2024 dan Isu-isu Malpraktik Nasional yang digelar melalui daring, Rabu (28/2/2024).
Dua hal menjadi pemicu tren kepercayaan publik Jokowi mengalami penurunan, yakni keadaan ekonomi nasional dan penegakan hukum.
Mayoritas responden menilai kondisi ekonomi dalam kondisi buruk. Jumlahnya mencapai 40,6 persen. Jumlah itu terdiri dari 27,9 persen responden yang menjawab buruk. Sebanyak 12,7 persen responden menjawab kondisi ekonomi Indonesia sangat buruk.
Hanya 27,4 persen responden menilai kondisi ekonomi Indonesia baik. Sementara hanya 6,5 persen responden yang menjawab kondisi ekonomi Indonesia sangat baik. “24,2 persen responden menjawab sedang dan 1,3 persen responden lainnya tidak tahu atau tidak jawab,” ujar Burhanuddin.
Terkait penururan kepercayaan publik terhadap penegakan hukum, sebanyak 19,7 persen responden menjawab penegakan hukum Indonesia buruk, 13,8 persen responden menjawab penegakan hukum Indonesia sangat buruk.
“Responden yang menjawab sangat baik hanya 7,9 persen dan yang menjawab baik 23 persen sehingga totalnya 30,9 persen,” papar dia. Sebanyak 25 persen responden menjawab sedang. Sementara 10,5 persen responden lainnya tidak tahu atau tidak menjawab.
Mengapa masih puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi, responden menjawab pemerintah banyak memberi bantuan setelah Covid-19. Kemudian, 15 persen yang menganggap kinerja Jokowi sudah bagus dan orang yang merakyat.
Soal pilihan partai politik saat mencoblos pada Rabu 14 Februari 2024, tiga besar pilihan responden adalah PDI Perjuangan sebanyak 16,6 persen, Partai Golkar 15,2 persen dan Partai Gerindra 13,5 persen.
Sebagian besar publik mengaku puas atas penyelenggaraan Pemilu 2024. “82 persen responden merasa puas atas penyelenggaraan Pemilu 2024,” kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia Hendro Prasetyo.
Angka itu terdiri dari 56,3 persen responden yang menjawab cukup puas, sangat puas 25,7 persen. “Responden yang merasa tidak puas ada 14,6 persen. Terdiri dari 8,3 persen mengaku kurang puas dan 6,3 persen mengaku tidak puas sama sekali. Sedangkan yang tidak tahu/tidak menjawab 3,3%” ujar dia.
Apakah Pemilu 2024 dilaksanakan secara jujur dan adil (jurdil), yakni 60,7 % menjawab cukup adil. “ Sangat jurdil 18,6%, kurang jurdil 11,4%, tidak jurdil 6,6% dan tidak tahu/tidak jawab 2,7%,” rinci Hendro.
Hampir 60 persen responden menilai Pemilu 2024 berjalan dengan natural. Mereka yakin tidak ada cawe-cawe pemerintah. “59,8 persen responden menilai pemilu 14 Februari 2024 bebas dari intervensi pemerintah,” kata Hendro.
Sedangkan yang tidak percaya cukup besar 34,8 persen. Terdiri dari 27,4 persen responden menjawab kurang percaya pemilu bebas intervensi pemerintah. “Yang menjawab tidak percaya sama sekali pemilu bebas intervensi pemerintah 7,4 persen, dan 5,4 persen responden tidak tahu atau tidak menjawab,” papar dia.
Survei dilakukan pada 18-21 Februari 2024 lalu alias usai Pemilu 2024. Survei dilakukan melalui telepon. Responden mencapai 1.227 orang yang berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah dan memiliki telepon.
Penarikan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD) dan wawancara melalui telepon. Margin of error sekitar kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (bbs/san)
Diskusi tentang ini post