SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengalokasikan dana bantuan pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp 13,72 triliun pada tahun 2024 ini.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, anggaran tersebut untuk membiayai pembangunan 166.000 unit rumah. Kementerian PUPR juga mengalokasikan dana Rp 0,68 triliun untuk 166.000 unit Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), dan dana peserta Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) untuk Pembiayaan Tapera sebesar Rp 0,83 triliun untuk 7.251 unit rumah.
“Namun, sesuai dengan hasil Rapat Internal 27 Oktober 2023, Pemerintah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan dana FLPP di tahun 2024 menjadi 220.000 unit,” kata Basuki dalam keterangan resmi Kementerian PUPR.
Pada tahun 2023, Pemerintah telah menyalurkan Rp 26,3 triliun dana FLPP untuk 229.000 unit rumah, Rp 895 miliar untuk penyaluran 220.000 unit SBUM, Rp 52 miliar untuk pembayaran 13.993 unit Bantuan Biaya Administrasi, dan Rp 1,09 triliun dana peserta Tapera untuk penyaluran 7.020 unit pembiayaan Tapera. “Kami optimis dan tetap mendorong, serta diiringi semangat dan kerja sama di antara pemangku kepentingan program pembiayaan perumahan, agar seluruh target program tahun 2024 dapat tercapai,” kata Basuki.
Sebagai informasi, Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) adalah dukungan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang pengelolaannya dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Fasilitas kemudahan dan bantuan pembiayaan perumahan Kementerian PUPR diharapkan dapat meningkatkan akses dan keterjangkauan, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) terhadap perumahan yang layak huni dan terjangkau. (rm)
Diskusi tentang ini post