SATELITNEWS.COM, SERANG – Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian (BBWSC3), meminta setiap Pemda di Banten harus bertindak tegas terhadap Bangunan Liar (Bangli), yang berdiri di atas lahan sepanjang sepadan Sungai Cibanten.
Pasalnya, meskipun sudah beberapa kali diperingatkan, mereka tetap susah diterbitkan. Apalagi mengingat, saat ini sudah memasuki musim penghujan.
Kepala Bidang (Kabid) Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) BBWSC3 Herdiansyah mengatakan, BBWSC3 sudah selesai melakukan normalisasi Sungai Cibanten, meski hanya pada ruas-ruas tertentu.
Karena itu, kondisi Sungai Cibanten yang ada perlu dijaga, agar tetap bersih, termasuk dari bangunan liar yang tumbuh di pinggir sungai.
“Itu kewenangan pemeirntah kabupaten kota,” ujar Herdiansyah, usai menjadi pembicara di acara Sosialisasi, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi Bencana Banjir, di salah satu restoran di Kota Serang, Kamis (29/2/2024).
Normalisasi Sungai Cibanten dilakukan, setelah adanya banjir bandang yang terjadi. Namun, hanya sebagian saja dari Sungai Cibanten yang dituntaskan karena keterbatasan anggaran.
Herdiansyah mengungkapkan, untuk menertibkan sempadan atau yang ada di pinggir sungai tidak bisa dilakukan sendiri oleh BBWSC3. Untuk menertibkan itu, maka BBWSC3 membutuhkan kerja sama dengan Pemerintah Daerah.
“Karena sungai harusnya memiliki sempadan sungainya sendiri yang bebas dari bangunan,” ujarnya.
Herdiansyah mengatakan, adanya bangunan yang ada di sempadan sungai menjadi tantangan bagi BBWSC3 dalam menghadapi masyarakat yang kembali membangun di sempadan sungai itu.
Herdiansyah menuturkan, BBWSC3 juga saat ini sedang berupaya menuntaskan pekerjaan memperkuat tebing sungai Ciujung. Pihaknya menargetkan pengerjaan ini akan sampai dengan 18 kilometer dan saat ini progresnya sudah 80 persen.
“Diperkirakan proyek ini akan selesai pada Juni yang akan datang,” tandasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Banten, Asep Mulya mengatakan, berdasarkan data penyebab banjir lebih banyak disebabkan oleh perilaku manusia, mulai dari sering membuang sampah sembarangan ke saluran air, alih fungsi lahan, dan sebagainya.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa mengubah perilaku masyarakat Banten agar banjir bisa dicegah atau dihindari,” ujarnya.
Asep mengatakan, terkadang masyarakat marah karena daerahnya dilanda banjir. Padahal, itu juga salah satu penyebabnya oleh ulah mereka yang membuang sampah di pinggir sungai atau bahkan mendirikan bangunan di pinggir sungai. (luthfi)
Diskusi tentang ini post