SATELITNEWS.COM TANGERANG—Ini pesan bijak dan penting dari tokoh nasional sekaligus Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015, Din Syamsuddin. Umat Islam diminta jangan gontok-gontokan dalam menyikapi Pemilu 2024, apapun pilihannya dan apapun hasilnya.
“Apa pun pasangan calon Presiden – Wakil Presiden pilihan kita, dengan sesama Muhammadiyah, sesama umat Islam, sesama anak bangsa, jangan gontok-gontokan,” seru Din Syamsuddin dalam acara Tabligh Akbar di Masjid Al Muhajirin, Cluster Catalina, Gading Serpong, Medang-Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu (03/03/2024).
Dalam pengajian yang diprakarsai PDM Kabupaten Tangerang dan mengambil tema “Strategi Dakwah Muhammadiyah Pasca Pemilu” ini, Din Syamsuddin tampil santai. Sesekali melempar candaan, ditengah-tengah paparannya selama hampir dua jam mulai pukul sekitar pukul 08.30 WIB, yang berisi dan kritis.
Di awal ceramah, Din menjelaskan mengapa memilih berbicara sambil duduk di mimbar, bukan berdiri di podium. Din menyebut, dia masih sanggup bicara panjang lebar sambil berdiri di podium, tapi dia memilih duduk karena alasan tertentu.
“Kalau di podium, gaya bicara saya seperti caleg,” kelakarnya, disambut tawa ratusan jemaah perempuan dan laki-laki yang posisinya oleh panitia penyelenggara diletakkan terpisah, membelah dua masjid indah dan nyaman berkapasitas total 700-an jamaah ini. Di antara jamaah tampak hadir Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tangerang Dr Suhardi, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pagedangan Dr Abidin, dan Plt Camat Pagedangan H Daniel Ramdani.
Din yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia periode 2014–2015 ini lalu menyinggung kehadiran dua anggota Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam), yang berdiri tegak di kiri kanannya. Sambil bergurau, Din melempar pertanyaan pada dua anggota Kokam tersebut.
“Sudah sarapan belum?”.
“Siap. Sudah, pak!” jawab kedua anggota Kokam dari Rajeg tersebut dengan raut muka serius.
Din lantas bercerita mengapa dia melempar pertanyaan tadi. Di suatu tempat dia pernah berceramah cukup panjang. Tiba-tiba salah satu anggota Kokam yang mengawalnya pucat dan jatuh pingsan. “Usut punya usut, Kokamnya belum sarapan,” ucapnya, kembali disambut tawa para jemaah.
Din lantas mengupas mengenai sistem Pemilu, pelaksanaan Pemilu, kondisi masyarakat saat Pemilu, tuntunan Islam dalam pemilihan, sampai hal yang perlu dilakukan warga Muhammadiyah dalam menghadapi Pemilu dan setelah Pemilu.
Mengenai tuntunan Islam dalam Pemilu, Din menekankan, berpolitik harus berorientasi pada agama. Sebab, kepemimpinan dalam agama Islam adalah melanjutkan misi kenabian. “Pemimpin harus melanjutkan misi kenabian,” ucapnya.
Kini, lanjut Din, Pemilu sudah selesai. Dia berpesan, umat Islam tidak boleh gontok-gontokan dalam menyikapi hasil Pemilu ini. Warga Muhammadiyah harus menjaga kerukunan.
Namun demikian, dakwah Muhammadiyah tidak boleh berhenti. Termasuk dalam dunia politik. Dia lalu mengutip Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 104. “Muhammadiyah jangan kehilangan etos melakukan amar ma’ruf nahi munkar, yang dilakukan dengan cara-cara yang ma’ruf. Jangan melakukan kerusakan, jangan melakukan kekerasan,” ucapnya.
Menurut Din, keterlibatan kader Muhammadiyah penting dalam politik sangat penting. “Politik tak terpisahkan dengan Islam. Kalau kita abai dengan politik, kelompok lain yang menguasai, bahkan kita bisa menjadi korban,” ucapnya.
Din juga menyinggung mengenai maraknya money politics dalam Pemilu. Dia mengingatkan, umat Islam tak boleh menerima money politics, baik dalam “serangan fajar” maupun bentuk lainnya. Sebab, hal itu termasuk suap-menyuap yang dilaknat Allah SWT.
“Sebentar lagi ada Pilkada. Muhammadiyah harus menyadarkan, laknatullah bagi yang menyuap dan menerima suap,” tegasnya.
Sebelumnya, saat membuka acara Ketua PDM Kabupaten Tangerang, Suhardi menjelaskan alasan Muhammadiyah Tangerang menggelar pengajian dengan tema tersebut. “Kami sangat sungguh-sungguh menghadapi persoalan bangsa. Makanya, pengajian ini mengambil tema Strategi Dakwah Muhammadiyah Pasca Pemilu,” terangnya.
Di akhir acara, Dr Suhardi melempas sembilan siswa dari sekolah Muhammadiyah, yang akan mengikuti Olimpiade Ahmad Dahlan (OlympicAD), di Kota Bandung, Jawa Barat, 6-8 Maret 2024. Suhardi bersama para jamaah mendoakan agar, para siswa itu dapat mengikuti OlympicAD dengan lancar dan dapat meraih prestasi.
Dr Abidin, Ketua PCM Pagedangan yang wilayahnya ketempatan acara, mengucapkan apresiasi kepada ratusan jamaah yang datang dari berbagai kawasan di trio Tangerang. “Mudah-mudahan apa yang disampaikan pak Din Syamsuddin tadi bisa jadi pegangan kita dalam menyikapi hasil Pemilu, juga dalam kiprah Muhammadiyah secara umum. Sekaligus juga pengingat saat nanti kita menghadapi Pilkada Serentak 2024 yang akan dilaksanakan November mendatang” ujar Abidin.(san)
Diskusi tentang ini post