SATELITNEWS.COM, LEBAK—Tingkat inflasi di Kabupaten Lebak menjadi yang tertinggi di Provinsi Banten. Komoditas beras menjadi salah satu penyumbang utama. Dinas Pertanian Lebak kini tengah mencari formula untuk meredam angka inflasi tersebut.
“Kita dari Distan Lebak akan mengoptimalisasikan upaya khusus bersama TNI, serta program tanam serempak untuk menyelesaikan permasalahan inflasi khususnya komoditas beras,” kata Kepala Distan Lebak, Rahmat Yuniar, Senin (4/3/2024).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Kabupaten Lebak menjadi “juara” inflasi dibandingkan kabupaten dan kota lainnya di Banten. Dari data BPS Kabupaten Lebak, Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kabupaten Lebak pada Februari 2024 menunjukkan bahwa angka inflasi Year on Year (y-on-y) Kabupaten Lebak sebesar 3,76 persen dengan IHK sebesar 105,97.
Inflasi Y-on-Y disebabkan karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pengelompokan pengeluaran, dengan presentase terbesar yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan angka sebesar 7,35 persen.
Dari kelompok tersebut, beras menjadi penyumbang angka terbanyak yakni 1,31 persen dalam inflasi Y-on-Y, dan m-to-m sebesar 0,42 persen. “Inflasi tertinggi di Lebak dan beras jadi (komoditas) penyumbang terbesar,” ujar Rahmat.
Ia menjelaskan, dalam masa panen raya ke depan diharapkan dapat menjadi jawaban dalam penyelesaian masalah inflasi di Kabupaten Lebak. Maka untuk mencapai hal itu, katanya Distan Lebak terus melakukan pembinaan dan monitoring ke setiap kelompok tani agar bisa memaksimalkan rencana tersebut. “Iya mudah-mudahan bisa membantu nanti di masa panen,” harapnya.
“Operasi pasar murah dapat memberikan pengaruh positif dalam pengendalian inflasi. Namun tidak terlalu signifikan,” imbuhnya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak dibantu aparat kepolisian terus melakukan operasi pasar murah di masing-masing kecamatan dengan sasaran masyarakat tidak mampu. Kegiatan tersebut diharapkan selain untuk membantu masyarakat kata Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lebak, Agus Nugraha sebagai langkah untuk menekan harga di pasaran.
“Kita ketahui saat ini harga beras di pasaran cukup tinggi, beras yang premium saja bisa mencapai Rp17 sampai 18 ribu/kilogram. Nah untuk menekan itu pemerintah daerah mencoba dengan menggelar operasi pasar murah yang digelar di masing-masing kecamatan,” papar Agus.
“Semoga dengan operasi pasar murah tersebut, masyarakat bisa terbantu dan harga beras di pasaran bisa kembali normal sediakala. Namun demikian, kenaikan harga akibat tingginya permintaan masyarakat tak bisa dipungkiri terlebih jelang hari besar keagamaan,”tandasnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post