SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang mencatat hingga kini sudah 1.200 warga terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD). Bahkan empat orang diantaranya meninggal dunia. Kasus ini dinilai meningkat dibandingkan kasus di tahun 2022 dan 2023.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Achmad Muchlis mengatakan, bahwa kasus demam berdarah dengue (DBD) tahun 2024 dari Januari hingga Februari mencapai 1.200 kasus. Lonjakan kasus ini dinilai cukup signifikan, apabila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Jadi jumlah 600 kasus itu terhitung dari bulan Januari dan Februari kasus DBD itu jumlahnya hampir sama yaitu 600 kasus,” kata Achmad Muchlis kepada Satelit News, Senin (4/3).
Lanjut Achmad Muchlis, dari 1.200 yang terkena DBD, empat orang diantaranya meninggal dunia. Kata dia, DBD menyerang segala usia, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia (Lansia).
Menurut pria yang biasa disapa Muchlis, seluruh pasien DBD itu dilakukan perawatan di seluruh fasilitas kesehatan daerah, baik Puskesmas maupun Rumah Sakit (RS).
“Iya, total ada empat pasien meninggal dunia, diantaranya dari wilayah Panongan, Jambe dan Cikupa,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, dengan peningkatan kasus DBD tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang telah menginstruksikan seluruh fasilitas kesehatan baik Puskesmas dan Rumah Sakit Milik Daerah, untuk meningkatkan kesiagaan sebagai memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu, pihaknya juga memerintahkan kepada para petugas penyuluh kesehatan di tingkat kecamatan, agar bisa memberikan sosialisasi tentang pencegahan dan bahayanya penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti tersebut.
“Di seluruh tempat kesehatan kita sudah siapkan obat-obatan, foging nyamuk dan fasilitas pencegah DBD lainnya. Bahkan, kita sudah berkoordinasi agar seluruh Puskesmas dan RS Milik Daerah serta swasta agar bersiaga,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Sumihar Sihaloho menghimbau agar masyarakat Kabupaten Tangerang dapat memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Seperti selalu mengecek tempat penampungan air yang bisa menjadi perkembangan jentik nyamuk, dan selalu menerapkan gerakan 3M plus yakni Menguras, Menutup serta Mengubur.
“Imbauan agar masyarakat untuk mau memeriksa jentik di rumah masing-masing (satu rumah satu jumantik) untuk menurunkan kasus DBD ini,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post