SATELITNEWS.COM, JAKARTA—Kemenkes mencatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia mencapai 16 ribu dengan angka kematian akibat DBD mencapai 124 kasus. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Imran Pambudi mengatakan, kasus DBD terbanyak terjadi di Salatiga dan Kendal, Jawa Tengah.
“Sampai minggu lalu, kasus DBD seluruh Indonesia sudah ada 15.977 kasus, mungkin sekarang sudah 16.000. Kasus kematian DBD ada 124 di seluruh Indonesia, paling banyak di Salatiga dan Kendal, Jawa Tengah,” kata Imran Rabu (6/3/2024).
Imran menyebut kasus DBD mengalami kenaikan pada periode tertentu, adapun peningkatan kasusnya terjadi setiap bulan Desember sampai Februari 2024. di mana periode itu terjadi tiap tahun. Sedangkan tingginya kasus DBD menurut Imran, juga dipengaruhi oleh curah hujan, sebab Indonesia sedang memasuki fase La Nina.
Sekadar informasi, fenomena La Nina adalah fenomena fenomena Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya. Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum.
Imran menjelaskan, Curah hujan yang terus menerus inilah yang membuat tampungan air tidak terganti, sehingga terdapat nyamuk yang bertelur di situ. Sehingga hujan yang datang dan pergi seperti kondisi sekarang ini membuat nyamuk lebih banyak, yang kemudian membuat kasus DBD meningkat di Indonesia. “Jadi ada nyamuk yang bertelur disitu (penampungan air) lalu menetas. Lebih baik hujan terus atau hujan tiap hari, sehingga tampungan airnya terganti,” tutup Imran. (jpg)