SATELITNEWS.COM, TANGERANG—Kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024 mulai menghangat lagi, seiring selesainya Pemilu 2024. Sejumlah nama digadang-gadang bakal meramaikan kontestasi di Tanah Jawara itu. Hingga kini, baru Airin Rachmi Diany yang sudah terang-terangan akan maju, dan bahkan sudah mendapat restu dari Partai Golkar. Namun, siapa yang bakal mendampingi mantan Wali Kota Tangerang Selatan dua periode itu?
Pertanyaan ini mulai menyeruak. Apalagi, Airin yang sudah getol melakukan sosialisasi ke masyarakat Banten, belum membuka siapa yang akan menjadi pendampingnya. Ini menjadi maklum, karena semua partai masih menunggu hasil pemilihan legislatif (Pileg) 2024 sebagai syarat untuk mengajukan calon.
Namun, dari beberapa nama yang beredar, muncul nama Arief R. Wismansyah. Mantan Wali Kota Tangerang dua periode itu digadang-gadang akan maju mendampingi Airin untuk Pilgub Banten mendatang. Keduanya dinilai calon potensial bersaing dalam pesta demokrasi Banten tahun ini.
“Mereka, baik itu Ibu Airin dan Pak Arief bisa menjadi angin segar untuk Banten kedepan,” kata Tokoh Muda di Tangerang Raya, Andika Panduwinata, Kamis (7/3/2024).
Menurut Andika, duet Airin dan Arief bisa menjawab persoalan-persoalan yang ada di Banten. Seperti isu strategis mengenai masalah pengangguran, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, maupun iklim investasi di Banten. “Pasangan ini saling melengkapi untuk Banten semakin modern dan berkembang,” ucap pria yang akrab disapa Dik ini.
Ia menambahkan, sosok Airin dan Arief bisa mewakili kaum muda dan bisa membawa pembaharuan untuk Banten yang lebih baik. “Keduanya merupakan sosok yang bisa berkolaborasi dengan kaum milenial dalam proses pembangunan,” ujarnya.
Airin dan Arief terbukti berhasil membangun Kota Tangsel serta Kota Tangerang menjadi berdaya saing dengan daerah-daerah lainnya. Mereka juga selalu melakukan terobosan dan inovasi dalam program pelayanan masyarakat. “Sebagai wali kota dua periode, keduanya amanah sampai akhir jabatannya. Banten memang membutuhkan figur seperti ini agar masyarakatnya semakin sejahtera serta terlayani dengan baik,” ungkapnya.
Saat tampil di acara Podcast Satelit News pada Rabu (17/1/2024) lalu, Arief Wismansyah masih enggan membicarakan soal Pilgub Banten 2024. Baginya, berkiprah di pemerintahan bukanlah sebuah karir yang mesti dilanjutkan pada jenjang lebih tinggi. “Saya enggak merasa berkarir di politik. Perjalanan saya mulai jadi wakil wali kota, lalu jadi wali kota mungkin buat orang itu karir politik. Tapi buat saya enggak,” ungkapnya.
“Waktu 2008 saya diajakin (jadi wakil wali kota Tangerang). Tahun 2013 (Wali kota periode pertama) disuruh ngelanjutin, dan 2018 disuruh ngelarin. Kebetulan yang nugasin itu, Almarhum Pak Kiai Edi (mantan Ketua MUI Kota Tangerang), mudah-mudahan beliu khusnul khatimah. Jadi kalau sekarang sudah selesai, ya sudah,” ungkapnya.
Arief tak menampik selama ini banyak pihak yang mengajak dirinya untuk meneruskan jenjang politik tadi. Mulai dari mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (caleg) DPR RI bahkan hingga memintanya maju sebagai kandidat Gubernur Banten.
“Banyak yang ngajak, pak nyaleg pak di DPR RI, tapi saya bilang haduh saya nggak minat tuh. Makanya sekarang ramai yang ngomong nyalon gubernur juga, saya nggak tertarik. Karena saya merasa itu bukan sebuah karir. Dari awal memang nggak minat,” ucapnya.
Sebagai bukti bahwa dirinya tak berminat mencalonkan diri maju dalam Pilgub Banten, Arief pernah meminta para stafnya untuk menurunkan atribut atau spanduk dukungan yang beredar di berbagai tempat.
Ketika disinggung lebih jauh apakah ada partai tertentu secara khusus yang meminta dirinya untuk meneruskan karir politik politik tadi? Arief mengiyakan. “Bahkan termasuk partai saya sendiri (Partai Demokrat) juga menyampaikan. Cuma saya merasa bahwa partai saya itukan kadernya banyak, bagus-bagus lagi. Jadi saya pikir, ya sudah beliau-beliau sajalah yang melanjutkan,” ucap Ketua MPC Partai Demokrat Kota Tangerang ini.
Selain itu dia juga berpendapat di Provinsi Banten sendiri tidak kekurangan pemimpin yang kualitasnya baik. Karenanya dirinya harus mengukur diri. “Saya ngurusin Kota Tangerang dengan 13 kecamatan dengan penduduk hampir 2 juta saja rasanya masih banyak kekurangan. Jadi saya nggak begitu “bersyahwat”-lah untuk pengen jadi gubernur. Saya santai aja,” terangnya. (dm)
Diskusi tentang ini post