SATELITNEWS.ID, SERANG—Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meminta kepada aparat pemerintah desa untuk lebih selektif lagi memantau masyarakat yang datang ke Kabupaten Serang. Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Kondisi Kabupaten Serang yang tadinya zona kuning yaitu 11 yang positif melonjak menjadi 49 positif. Dan kita masuk zona merah. Ini luar biasa, jajaran Pemkab Serang dengan seluruh unsur Forkomida dan tentunya masyarakat harus sangat waspada, terutama ini di masyarakat karena yang membuat lonjakan ini adalah masyarakat yang terkena positif dari Jakarta dan mereka pulang ke Kabupaten Serang,” ujarnya, Jumat (19/6).
Oleh karena itu, Tatu memohon terhadap aparat pemerintah desa hingga RT dan RW untuk lebih selektif lagi dan lebih ketat lagi untuk memeriksa atau memantau masyarakat yang datang ke Kabupaten Serang.
“Jadi yang kemarin positif ada pegawai yang tinggal di Jakarta tetapi bekerja di perusahaan di sini. Nah ini memang kita harus sama-sama mengajak ke masyarakat karena dengan New Normal ini masyarakat merasa sudah normal seperti biasa. Padahal bukan seperti itu, New Normal ini harus tetap dengan protokol kesehatan,” tuturnya.
Terkait lonjakan Covid-19, kata Tatu, lonjakan terjadi di Kecamatan Tirtayasa, Lebak wangi dan Bojonegera. Sedangkan beberapa kecamatan lain hanya ada beberapa kasus. “Clusternya sekarang di Tirtayasa, Lebakwangi dan Bojonegara,” ujarnya.
Disinggung mengenai diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menurut Tatu, untuk menerapkan PSBB harus dikaji secara menyeluruh. Karena PSBB harus melihat penganggarannya. “Persyaratan PSBB sudah jelas apa yang harus dilakukan. Menurut saya dengan kondisi keuangan sudah di tengah jalan, refocusing sudah dilakukan, anggaran juga memang hanya cukup untuk menyelesaikan bansos, jadi untuk sementara ini rasanya akan berat. Jadi satu satunya cara bertahan masyarakat harus kompak menjaga dirinya sendiri,” tandasnya. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post