SATELITNEWS.COM, LEBAK—Akses jalan menuju SMP Negeri 4 Satu Atap (Satap) Wanasalam di Kampung Rengkascondong, Desa Parungpanjang, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten rusak parah hingga mirip kubangan. Aktivitas siswa dan guru tiap hari terhambat jika musim penghujan, jalan terendam banjir dan tidak bisa dilintasi kendaraan.
Kepala SMPN 4 Satap Wanasalam Siti Ayinah mengungkap, kondisi jalan menuju sekolahnya dipenuhi lumpur dan sulit dilalui kendaraan. Atas dasar itu, dirinya harus jalan kaki di lokasi jalan yang rusak tersebut. “Kondisi jalan ke sekolah enggak layak. Sekarang kondisinya parah, jalan berlumpur dan licin,” kata Siti Ayinah, Kamis (21/3/2024).
Perempuan berkerudung ini mengatakan, lokasi sekolahnya terisolir. Jalan tersebut merupakan jalur pertanian dari Situ Cikoncang menuju Cipedang. Tiap hari digunakan petani untuk ke sawah dan jika panen digunakan mengangkut hasil pertanian. “Harapan kami, jalan tersebut diperbaiki sehingga para siswa dan guru bisa aman serta nyaman ketika berangkat atau pulang dari sekolah,” ungkapnya.
Alumni Perguruan Tinggi La Tansa Mashiro ini menyatakan, semangat belajar 35 anak di sekolah yang dipimpinnya cukup tinggi. Karena itu, dia meminta kepada para guru untuk sungguh-sungguh dalam menjalankan tugas kegiatan belajar mengajar (KBM).
“Alhamdulillah, semangat belajar anak-anak cukup baik. Kami pun mendapatkan dukungan dari orang tua siswa. Untuk itu, kami ingin lulusan SMPN 4 Satap Wanasalam berkualitas dan dapat bersaing dengan lulusan sekolah lain,” harapnya.
Rohadi, petani di Desa Parungpanjang membenarkan kondisi jalan menuju SMPN 4 Satap Wanasalam rusak parah. Jalan tersebut informasinya merupakan jalur agro pertanian yang menghubungkan irigasi dari Bendungan Cikoncang hingga Cipedang. “Iya, lumayan Pak (jalan rusak). Ini jalan agro pertanian dan tiap hari digunakan para petani,” tukasnya. SatelitNews.Com belum mendapatkan konfirmasi dari pihak terkait mengenai kondisi jalan ini. (mulyana)
Diskusi tentang ini post