SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Meski masih terbilang muda, namun Universitas Ichsan Satya (UIS) Tangsel mampu menunjukkan kiprahnya di dunia pendidikan tinggi. Seperti pada Senin (25/03/2024) sore, universitas yang beralamat di Jalan Jombang Raya No.41, Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan ini melakukan pelepasan peserta magang (internship) dan Ginousjisshusei ke Jepang.
Untuk kali ini, ada lima peserta yang diberangkatkan ke Negeri Sakura. Pelepasan dihadiri oleh civitas akademika UIS dan para orang tua peserta magang di ruangan aula kampus.
Rektor Universitas Ichsan Satya, Ns Royani M.Kep menjelaskan, program penempatan ke luar negeri sudah dirintis pada 2016 lalu dengan mitra mereka di Jepang. “Kenapa ini dilaksanakan? Ya sesuai dengan visi kami yakni bahwa mahasiswa (UIS) memiliki kemampuan global, punya daya saing tinggi dan berkualitas yang dibuktikan dengan program penempatan ini,” ujarnya seusai acara. Diharapkan, dengan adanya program ini, selain peserta bisa mengimplementasikan ilmunya, mereka juga dapat pengalaman yang mungkin tidak akan didapatkan di dalam negeri.
“Baik itu hard skill maupun soft skill dan tentu saja itu bisa membuka jejaring kerja mereka serta diharapkan ketika nanti dia lulus, maka ini bisa menunjang karir mereka di masa yang akan datang,” ucapnya.
Disinggung bagaimana persyaratan agar bisa mengikuti program ini, rektor menjelaskan bahwa peserta mengikuti tahapan yang cukup panjang.
“Sejak mereka kuliah di Universitas Ichsan Satya mereka sudah dibekali dengan mata kuliah budaya dan bahasa Jepang dari semester 1 dan ketika mereka makin memantapkan diri mengikuti program ini mereka harus mengikuti kelas khusus pembekalan bahasa Jepang dan biasanya mereka ikut pelatihan bahasa kurang lebih waktunya 3-6 bulan, lalu mereka akan langsung dipertemukan dengan user,” ungkapnya.
Setelah dilakukan wawancara dan dinyatakan match, maka setelah itu barulah peserta mengurus administrasi keberangkatan. Selain itu, peserta harus mendapatkan sertifikat CoE (Certificate of Eligibility) dari pemerintah Jepang. “Mereka yang mendapatkan sertifikat CoE barulah bisa berangkat,” katanya. Para peserta magang sendiri akan mengikuti magang keperawatan lansia.
Ditanya mengapa pilihan negera jatuh pada Jepang, rektor menambahkan bahwa Jepang secara etos kerja budaya terkenal ulet dan gigih. “Jepang punya budaya kerja yang luar biasa dan diakui dunia terkait kesungguhan energi yang seperti tak pernah habis. Nah budaya itu diharapkan nantinya yang bisa ditransfer ke dalam angkatan magang,” ungkapnya. Rencananya, para peserta akan mengikuti program lama ini paling sebentar 6 bulan. “Ini adalah angkatan ke VII, jadi total yang dipersiapkan ada sembilan angkatan,” katanya.
Salah seorang peserta, Resi Febrihana Nasution menjelaskan, mengaku gembira bisa mengikuti program Ginousjisshusei meski harus menjalani proses panjang. “Makanya saya sangat berterima kasih kepada kampus dan LPK karena masih mau membantu memberangkatkan saya,” ujarnya.
Dia juga mengaku bukan perkara gampang untuk mengikuti program ini. “Susah banget sebenarnya, karena bahasa di sana dan bahasa kita tentu beda,” pungkasnya. Untuk itu, ia pun menyarankan untuk yang hendak kuliah tidak ragu berkuliah di UIS Tangsel. “Ayo kuliah di Universitas Ichsan Satya,” pungkasnya. (made)
Diskusi tentang ini post