SATELITNEWS.COM, LEBAK—Sejumlah pedagang gula aren di Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku kewalahan melayani pembeli di bulan Ramadan 2024 ini. Hal itu dikarenakan tingginya minat masyarakat pada gula yang terbuat dari baha aren tersebut.
Agus Dzaelani salah satunya. Penjual gulanya aren ini mengaku setiap permintaan cukup tinggi datang dari luar Lebak seperti wilayah Jabodetabek dan sebagian kecil wilayah Banten. “Terbilang kewalahan memenuhi permintaan pasar, tetapi dengan kondisi tersebut, membawa keberkahan tersendiri bagi para penjual gula aren,” kata Agus, Senin (25/3/2024).
“Biasanya omzet penjualan cuman Rp 10 juta ya per hari. Alhamdulillah, di bulan ini berkah omzet bisa bertambah menjadi Rp 20 juta per hari. Itu semua diperoleh dari hasil penjualan di lapak, sama yang memesan di luar daerah ya,” timpal Agus membandingkan penghasilannya dari hari biasa dengan bulan Ramadan.
Namun demikian, ia juga tak menampik adanya kenaikan harga pada gulanya Aren di bulan Ramadan ini. Hal itu, kata Agus karena pasokan yang menipis yang dibarengi dengan tingginya minat masyarakat. “Harga gula aren di pasaran terjadi kenaikan dari sebelumnya Rp 250 ribu per toros (lima ikat gula aren) namun kini menjadi Rp 300 ribu,” tutur Agus.
Diketahui meningkatnya permintaan, karena banyak penjual takjil yang menggunakan gula aren sebagai bahan olahan takjil seperti membuat kolak, es kelapa, kue apem, dan masih banyak lagi. Penjual apem putih Magdalena menyebutkan, bisa memesan lima toros gula aren atau 25 ikat gula aren, untuk bahan apem putih. “Bisa pesan banyak kalau di bulan Ramadan, karena untuk bahan apem, jadi harus pesan banyak untuk stok selama Ramadan,” pungkasnya.(mulyana)
Diskusi tentang ini post