SATELITNEWS.COM, LEBAK—Manajemen Terminal Tipe A Kaduagung Lebak bakal membentuk tim monitoring dan evaluasi (monev) sebagai langkah mengantisipasi kecurangan tarif angkutan Lebaran. Rencana tersebut merupakan tindak lanjut hasil evaluasi tahun 2023 lalu yang mendapati adanya oknum sopir menaikkan tarif di batas atas.
“Hasil evaluasi di tahun 2023 ada laporan. Mereka (oknum sopir) manaikkan tarif melebih batas atas. Tapi itu yang lintas tidak masuk Terminal Mandala. Agar hal itu tidak terjadi, kita (manajemen) akan membuat tim monev untuk menulusurinya,” kata Kepala Terminal Tipe A Kadu Agung Lebak, Muksin saat ditemui di lokasi, Selasa (2/4/2024). “Jika kembali ditemukan, ya kita akan tegur. Dan bagi sopir atau kernet di Terminal Mandala yang kedapatan menaikkan tarif di batas atas kita akan berikan sanksi juga,” ancamnya.
Muksin mengungkapkan, langkah-langkah lainnya untuk memberikan kenyamanan dan kelancaran bagi pemudik. Pihaknya sudah melakukan berbagai hal. Mulai dari pemasangan pamflet batas atas tarif, pemeriksaan kelayakan kendaran, hingga tes urin kepada sopir maupun kernet.
Namun demikian, Muksin tak menampik masih adanya kendaraan yang dinyatakan tidak layak. Berapa jumlahnya Muksin hanya menyebut proses ramp check didapati kendaraan yang tidak memenuhi kriteria khususnya dalam segi kelengkapan kendaraan. ”Ada kendaraan yang tidak lulus terutama adalah masalah surat ya, trayek ada, STNK ada ya paling di kir ya. Kita sudah ingatkan agar mereka segera melakukan pengujian kendaraan,” ungkapnya.
“Bus AKAP yang masuk ke Terminal Mandala sebanyak 50 unit dengan berbagai jurusan. Di antaranya Garut, Bandung, Bogor, Tanjung Priok, ditambah 60 unit AKDP dan angdes. Dari hari hasil pemeriksaan kelayakan kendaraan itu dinyatakan 85 persen layak jalan,” jelas Muksin.
Muksin menegaskan, tahun 2024 ini tidak ada kenaikan terhadap tarif. Namun demikian, diberlakukan tarif batas atas untuk memberikan kelancaran pada arus mudik ini. “Untuk tarif tidak ada kenaikan, tapi ada pemberlakukan batas atas. Pemasangan berupa pamflet tarif batas atas pada arus mudik Lebaran tahun 2024, mulai hari ini telah kita pasang di masing-masing kendaraan,”ucapnya.
Adanya pemasangan pamflet tarif batas atas tersebut menjadi bahan informasi masyarakat jika ada oknum sopir atau kernet yang meminta bayaran melebihi aturan. Masyarakat kata Muksin bisa mengadukan ke pihak terminal. “Itu (pamflet tarif batas atas) salah satunya (mewaspadai kecurangan), itu kita pasang masing-masing kendaran,” jelas Muksin. “Diperkirakan H-4 ya, kalau sekarang masih sepi. Tapi angkutannya sudah banyak, menandakan mereka juga sudah siap menyambut arus mudik Lebaran,” ungkapnya.
Sementara, salah seorang sopir AKAP di Terminal Mandala yang namanya enggan ditulis mengaku pesimis adanya lonjakan penumpang pada arus mudik lebaran tahun 2024 ini yang menggunakan bus. Sebab, saat ini sudah banyak moda transportasi semisal kereta commuterline yang tadinya lebih murah dan kendaraan pribadi.
“Gak seperti tahun-tahun sebelumnya pemudik ramai menggunakan bus. Sekarang mah sepi, bahkan di hari-hari bisa saya bisa membawa penumpang dari Tanjung Priok ke Terminal Mandala cuma bawa dua penumpang. Melihat itu kita pesimistis,” tandasnya. (mulyana)
Diskusi tentang ini post