SATELITNEWS.COM, SERANG – Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi Banten, masih didominasi oleh sektor perbankan. Sektor perbankan ini, diharapkan menjadi hulu dari perkembangan ekonomi syariah di Provinsi Banten, yang kemudian bisa menghidupkan sektor-UMKM masyarakat yang berbasis keuangan syariah.
Berdasarkan catatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total aset perbankan syariah di Banten pada akhir tahun 2023 mengalami peningkatan, menjadi Rp1,4 Triliun dibanding akhir tahun 2022 mencapai Rp1,243 Triliun.
Peningkatan itu salah satunya, bersumber pada peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh perbankan syariah sebesar Rp980,41 Miliar pada tahun 2023, atau lebih besar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp864,41 Miliar.
Demikian juga dengan perkembangan pembiayaan syariah, yang tumbuh dari semula Rp613,8 Miliar di Desember 2022 menjadi Rp726,24 Miliar di Desember 2023.
Kualitas pembiayaan, yang diwakili oleh Non Performing Financing (NPF) berada pada level 5,76 persen di akhir tahun 2023.
Hal tersebut dikatakan Pj Gubernur Banten Al Muktabar, pada saat acara Banten Halal Festival Ramadan 2024, yang dilaksanakan di Menara Syariah, Pantai Indah Kapuk 2 (PIK-2), Tangerang, Selasa (2/4/2024).
Acara yang bertajuk “Dari Banten Untuk Dunia” merupakan bagian dari National Halal Fair (NHF), yang diselenggarakan di 13 Provinsi selama bulan Ramadhan 1445 hijriyah, dengan tujuan untuk menaikkan literasi dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia yang dibuka langsung oleh Wapres Ma’ruf Amin.
Al Muktabar mengungkapkan, halal saat ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat global, bahkan jaminan halal sudah diakui oleh World Trade Organization (WTO).
Data global islamic economy report tahun 2022, menunjukkan bahwa Indonesia masuk peringkat empat besar dunia, dengan potensi industri halal pada sektor produk makanan halal (halal food), layanan keuangan syariah (islamic finance), wisata halal (halal travel), busana muslim (modest fashion), hiburan dan media halal (halal media and recreation) dan farmasi-kosmetik halal (halal pharmaceuticals and cosmetics).
“Oleh karenanya melalui kegiatan ini diharapkan sinergi seluruh pemangku kepentingan ekonomi syariah di provinsi banten dapat terjalin untuk bersama-sama mengembangkan berbagai potensi ekonomi syariah di provinsi banten khususnya sub sektor makanan dan minuman halal yang berorientasi ekspor serta destinasi pariwisata halal dan ekonomi kreatif syariah,” ujarnya.
Menurut Al Muktabar, industri halal dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru. Ditambah lagi dengan dukungan dari perkembangan ekonomi yang pesat dan standarisasi dari proses sertifikasi. Kekuatan ini, menurut Al Muktabar, bisa menjadikan Indonesia sebagai pemain utama di kancah nasional dan internasional, khususnya di bidang industri halal.
“Provinsi Banten sendiri sejak tahun 2019 sudah memiliki industri halal di kawasan industri modern cikande. Kawasan industry halal itu menjadi yang pertama dikembangkan di Indonesia dimana didalamnya menerapkan standar halal internasional mulai dari hulu sampai hilir,” ucapnya.
Sementara, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin berharap, Indonesia bisa menjawab tantangan pembangunan serta memajukan ekonomi dan keuangan syariah hingga ke tingkat global, salah satunya dengan memperkuat peran sebagai pemain kunci dalam perdagangan produk halal dunia, dan Banten berpotensi besar untuk turut ambil bagian.
“Oleh sebab itu, implementasi strategi pengembangan industri halal mesti dipercepat dan dipastikan kesinambungannya, agar Indonesia dan Banten, khususnya, mampu berkiprah secara optimal,” ungkap Ma’ruf.
Ma’ruf melanjutkan, Banten adalah salah satu pintu ekspor Indonesia. Karena itu, menurut dia, Banten harus mengoptimalkan posisi ini untuk meningkatkan ekspor produk halal.
“Banten sangat strategis di sektor perdagangan dan menjadi salah satu pintu ekspor Indonesia. Posisi ini harus dioptimalkan demi meningkatkan ekspor produk halal Banten. Dorong dan intensifkan pendampingan pelaku usaha untuk mampu masuk ke pasar global,” tutur dia.
Tak hanya itu, Ma’ruf juga mendorong agar Banten memperkuat kerja sama produk halal dengan negara di ASEAN dan Timur Tengah.
“Selain itu, kerja sama dengan pelaku usaha dari berbagai negara baik di kawasan ASEAN, Timur Tengah, maupun kawasan lainnya perlu terus didorong guna meningkatkan peran Provinsi Banten dalam pasar produk halal global,” imbuhnya. (luthfi)
Diskusi tentang ini post