SATELITNEWS.ID, SERANG–Diduga akibat masih ada permasalahan di Bank Indonesia (BI) dan BNI, bantuan permodalan untuk para Kelompok Tani (Poktan) melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga kini tak kunjung dapat dicairkan.
Padahal, bantuan permodalan yang besarannya antara Rp 50 juta sampai Rp 100 juta itu, sangat didambakan oleh para petani. Diketahui, hingga kini ada sekitar 15 Poktan di Kabupaten Serang yang dialokasikan atau diproyeksikan mendapat bantuan pinjaman dari Kementerian Pertanian tersebut.
Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana mengatakan, awalnya Poktan yang mengajukan pinjaman uang untuk permodalan cukup banyak, yaitu mencapai 50 Poktan. Namun sebagian dari mereka, mundur atau mengundurkan diri.
“Mereka minta pinjamannya Rp 1 Miliar, dikasihnya cuma Rp500 juta. Kalau Rp500 juta kata mereka kurang, mending enggak usah. Teman-teman penggilingan padi mintanya Rp1 Miliar sampai Rp2 Miliar, Kementerian mengalokasikan maksimum Rp500 juta,” kata Zaldi, kemarin.
Katanya, saat ini yang tercatat mengajukan pinjaman ada 10 sampai 15 Poktan. Mereka-pun saat ini sudah bisa mendapat bantuan pinjaman tersebut. Keputusan ini, sudah keluar sejak 2 bulan lalu. Rata-rata mereka bergerak di bidang hortikultura seperti Cabai, Bawang, Jamur dan ada juga yang pengolahan Jagung.
Nilai bantuan yang akan dicairkan mulai Rp50 juta sampai Rp100 juta. “Rencananya dana bantuan permodalan itu, akan digunakan untuk melengkapi peralatan, ada juga yang akan dipakai untuk pengembangan usaha. Pinjamannya enggak pakai agunan, pengembaliannya dicicil. Yang memverifikasi dari dinas terkait dan pihak perbankan juga,” ujarnya.
Ia berharap, para Poktan dapat memanfaatkan dana bantuan pinjaman tersebut, agar pengembaliannya juga tidak merepotkan atau tidak menyisakan persoalan dikemudian hari. (sidik/mardiana)
Diskusi tentang ini post