SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Tokoh masyarakat serta puluhan warga yang menolak penutupan Jalan Raya Puspiptek melakukan audiensi dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (16/4) sore. Hasilnya, Pemkot Tangsel yang diwakili Camat Setu akan menyurati pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) agar dapat memusyawarahkan polemik tersebut.
Ketua RW 03 Kelurahan Setu Kecamatan Setu Rojit menyampaikan audiensi itu berlangsung di Aula Kelurahan Setu dan dihadiri oleh Lurah Setu, Lurah Muncul, dan Camat Setu. Dalam kesempatan itu, Rojit mengaku telah menyampaikan keluhan kepada Camat.
“Jadi hasil pertemuan itu pertama menyampaikan keluhan kepada pimpinan dalam hal ini sampai ke camat. Jadi keluhan masyarakat diterima dan dia mencoba memfasilitasi untuk harapannya ke depan audiensi dengan BRIN,” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (17/4).
Rojit dan para warga berharap audiensi itu dapat menjadi pertimbangan bagi BRIN sehingga membatalkan rencana penutupan jalan. Pasalnya, penolakan rencana penutupan jalan sudah cukup jelas dasarnya.
“Hasilnya pak camat akan menyurati BRIN untuk mempertimbangkan kembali rencana penutupan jalan itu. Karena akan berdampak terhadap sosial ekonomi masyarakat di sekitar sini. Poin pentingnya itu,” katanya.
Meski begitu, Rojit belum mengetahui pasti kapan Pemkot Tangsel menyurati pihak BRIN. Pasalnya, pihaknya masih harus mengumpulkan petisi penolakan warga yang nantinya bakal dijadikan lampiran.
“Belum ada pastinya untuk masalah waktunya kapan, jadi satu lampiran nanti. Petisi kita masih belum selesai dalam artian untuk perekrutan petisi baru terkumpul pedagang 63, karena masih banyak pedagang di luar wilayah (mudik),” katanya.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie meminta agar pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mau mendengarkan keluhan masyarakat Kelurahan Muncul Kecamatan Setu terkait wacana penutupan Jalan Raya Puspiptek. Benyamin mengatakan polemik yang ada saat ini harusnya dapat diselesaikan secara musyawarah oleh para pihak yang bersangkutan. Terlebih, kata dia, diskusi penting dilakukan agar mendapatkan solusi terbaik.
“Saya sudah sampaikan ke teman-teman, sebaiknya itu dilakukan musyawarah saja. BRIN dengan masyarakat. Sosialisasikan, plus minus. BRIN pemerintah pusat, BRIN juga bisa mendengar apa kebutuhan masyarakat,” ujarnya saat ditemui, Selasa (16/4). (eko)
Diskusi tentang ini post