SATELITNEWS.COM, SERANG – Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang, untuk mengajak masyarakat mendirikan komunitas peduli sungai di setiap kecamatan. Sehingga, bisa menyelamatkan kebutuhan air di Kabupaten Serang dari pencemaran.
Hal itu diungkapkan oleh Ratu Tatu Chasanah, saat penutupan peringatan hari air dunia dan dirangkaikan dengan hari bumi yang digelar oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Serang di ruang Tb Suwandi, Selasa (23/4/2024).
“Kegiatan ini (peringatan hari air dunia,red), jangan sampai berhenti sampai pada peringatan ini, gimana caranya masyarakat untuk diajak, karena tadi sudah ada komunitas peduli sungai, pak Kadis (Kepala DPUPR Kabupaten Serang, Yadi Priyadi Rochdiyan) menyampaikan ada tiga, ini harus ditambah lagi,” ujarnya.
Kata Tatu, melalui komunitas tersebut bisa mengajak masyarakat untuk melakukan kegiatan seperti bersih bersih sampah yang ada di sungai dan melakukan penanaman pohon.
Kegiatan penyelamatan air ini, sifatnya harus berkelanjutan. “Kalau bisa setiap kecamatan atau desa di Kabupaten Serang harus ada komunitas peduli sungai. Apalagi di Kabupaten Serang banyak terdapat sungai,” ujar Tatu.
Disinggung mengenai kondisi sungai di Kabupaten Serang saat ini, Tatu mengungkapkan, rata – rata kondisinya dangkal. Sementara kewenangan untuk normalisasi sungai adalah pemerintah pusat.
Namun demikian, kondisi ini tidak dapat dibiarkan, karena bisa berdampak banjir dan merugikan masyarakat.
“Kita tidak bisa melulu mengandalkan SDA (Pemerintah Pusat), karena kita tahu anggaran di sana terbatas, ya sudah mendingan kita saja ikut bantu mengurus, kita bersihkan sampah, kalau sudah berat kita minta bantuan PU untuk menurunkan alat berat, jadi kita jaga air ini untuk generasi kita kedepan,” tuturnya.
Sementara, Kepala DPUPR Kabupaten Serang, Yadi Priyadi Rochdiyan mengatakan, dalam memperingati hari air sedunia pihaknya telah melakukan beberapa kegiatan seperti bersih bersih sungai, penanaman pohon, pelepasan bibit ikan dan ada edukasi kepada anak anak sekolah.
Namun kata Yadi, sejalan dengan Bupati Serang kegiatan ini bukan sebatas pada peringatan saja. Melainkan kedepan pihaknya akan membuat program bersama dengan komunitas peduli sungai untuk penyelamatan air.
Sehingga, menumbuhkan kembali rasa memiliki atau gotong royong di wilayah sungai.
“Karena memang akibat sampah menyebabkan pendangkalan sungai, kemudian dampaknya ketersediaan air baku untuk PDAM menjadi berkurang,” pungkasnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post