SATELITNEWS.COM, LEBAK—Tuntutlah ilmu hingga ke liang lahat. Pepatah itu biasa dijadikan motivasi agar kita terus belajar sampai kapan pun. Hal itu boleh jadi menjadi inspirasi bagi para kaum lanjut usia (lansia) untuk bersekolah. Ya, anda tidak salah baca. Ada sekolah khusus lansia.
Sekolah Lansia Matahari namanya. Sekolah yang bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten itu, digelar dengan sistem jemput bola dan dilaunching di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Untuk diketahui, sekolah lansia merupakan inisiatif dari calon anggota legislatif (caleg) DPRD Kabupaten Lebak dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang terpilih pada Pileg 14 Februari 2024, yakni dr Juwita Wulandari.
Alasan Juwita mendirikan sekolah tersebut berangkat dari kepeduliannya terhadap kondisi lansia. Ia menginginkan pada usia yang tak lagi muda, kelompok lansia menjadi lansia yang tangguh dan mandiri. “Jadi upaya kita bagaimana mereka mendapatkan berbagai pengetahuan, salah satunya paham menjaga kesehatannya dan tumbuh menjadi lansia yang tangguh, bisa menikmati hari tua dengan sehat dan bahagia,” ujar Juwita, Kamis (25/4/2024).
“Mendirikan Sekolah Lansia juga sebagai salah satu bentuk pengabdian dirinya kepada masyarakat di bidang kesehatan,” timpal Juwita. Sejak dibentuk pada tanggal 21 April 2023 dan berjalan bulan Mei 2023 dengan sistem jemput bola hingga saat ini, sekolah lansia terbilang disambut antusias oleh masyarakat khususnya lansia. Sebab, hingga kini sudah ada 600 orang lebih lansia yang mengikuti sekolah tersebut.
Juwita mengungkapkan, tetap sehat, tangguh dan mandiri tentu menjadi keinginan setiap orang di saat usia senja. Namun tentunya, menjaga kondisi sehat tahap lanjut usia bukan suatu perkara yang mudah. Melihat tantangan yang dihadapi para lansia dalam mewujudkan hal tersebut, dia punya jurusnya yakni mendirikan sekolah lansia.
“Mereka happy berkegiatan, berkumpul dengan teman-temannya, sama-sama mendapatkan berbagai materi pembelajaran di dalamnya,” ucap istri dari Deden M. Fatih ini. “Kemudian ada kegiatan-kegiatan menyenangkan seperti terapi syukur, senam lansia, kewirausahaan dan lain sebagainya,” tambah Juwita.
Untuk mewujudkan lansia yang tangguh dan cerdas, sekolah membekali dengan materi yang terdiri dari 7 dimensi yakni dimensi spiritual, dimensi intelektual, dimensi fisik, dimensi emosional, dimensi sosial kemasyarakatan, dimensi profesional dan vokasional, dan dimensi lingkungan. “Contoh dimensi spiritual, jadi pembelarajarannya bagaimana kami membangkitkan spiritual mereka. Selayaknya sekolah ya, ada kegiatan materi, fisik dan juga olahraganya,” ujar Juwita.
“Karena lansia ini ada yang aktif dan pasif, maka kami melakukannya dengan jemput bola, kami bagi mereka dalam beberapa kelompok,” sambung Juwita. Ia berharap Sekolah Lansia bisa terus berjalan supaya semakin banyak orang yang sehat dan bahagia di masa lansianya. “Lansia tangguh dan smart itu yang sehat, aktif, produktif, mandiri dan bermartabat,” katanya. (mulyana)
Diskusi tentang ini post