SATELITNEWS.COM, SERANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten, mengklaim jika lonjakan harga bawang merah yang cukup tinggi beberapa minggu terakhir ini, disebabkan oleh faktor cuaca.
Ahli Muda Analis Perdagangan Disperindag Provinsi Banten, Dede Kurnia mengatakan, faktor cuaca yang buruk belakangan ini menyebabkan beberapa sentral pusat produksi bawang di wilayah Jawa mengalami gagal panen.
“Terutama di wilayah Brebes Jawa Tengah yang menjadi daerah penghasil utama yang sebagian besar menyuplai kebutuhan bawang di Provinsi Banten,” ujar Dede, Jumat (26/4/2024).
Karena kondisi cuaca yang buruk, para petani di central produksi bawang merah mempercepat masa panen mereka. Hal itu, untuk mengantisipasi terjadinya gagal panen yang dapat merugikan mereka.
“Bawang merah ini kan jenis tanaman yang sensitif terhadap faktor cuaca. Makanya mereka memilih untuk melakukan panen lebih awal,” ucapnya.
Karena terjadi kelangkaan stok itu, lanjut Dede, harga bawang merah di pasaran menjadi melonjak cukup tinggi, terutama paska lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah.
“Kalau kami perhatikan sebelum lebaran mah masih relatif aman dan terkendali. Tapi setelah lebaran, harga itu mulai naik,” ucapnya lagi.
Atas kondisi itu, dikatakan Dede, pihaknya akan menggandeng PT ABM selaku BUMD yang fokus pada hal agro untuk melakukan operasi pasar di beberapa titik pasar tradisional.
“Harga di OP ini bisa relatif stabil, karena biaya transportasi kita bisa disubsidi dari BTT,” imbuhnya. (luthfi)
Diskusi tentang ini post