SATELITNEWS.COM, CILEGON – Guna meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan seluruh elemen masyarakat, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cilegon, menggelar simulasi tanggap darurat bencana.
Kegiatan itu juga, sebagai rangkaian memperingati Hari Kesiapsiagaan
Bencana (HKB) yang diperingati setiap tanggal 26 April.
Rencananya, kegiatan tersebut akan digelar selama tiga hari, terhitung sejak 26 – 28 April 2024, yang dipusatkan di Lingkungan Gunung Batur II, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.
Ketua PMI Cilegon, Abdul Hakim Lubis mengatakan, ada beberapa tujuan dari kegiatan simulasi ini, salah satunya untuk menguji pedoman atau prosedur tanggap darurat bencana PMI, meningkatkan komunikasi dan koordinasi di internal PMI maupun dengan stakeholders kebencanaan.
“Sekaligus memberikan pengetahuan, dan pengalaman respons tanggap darurat bencana kepada masyarakat, khususnya di wilayah penyangga bencana,” kata Lubis, Sabtu (27/4/2024).
Katanya, dengan menekankan pada upaya membangun ketangguhan masyarakat di wilayah penyangga bencana, simulasi kesiapsiagaan bencana ini dilakukan dengan studi kasus gempa bumi, tsunami dan kegagalan teknologi.
“Fokus kegiatan ini diantaranya, simulasi tanggap darurat bencana, sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) kepada guru dan siswa, penyerahan bantuan program 5M (mandiri, menyemai, menaman, memelihara dan memanen), dan praktik dapur umum,” tambahnya.
Sementara, Camat Pulomerak, Hoero Sanjaya mengaku, selama ini pihaknya telah memberikan edukasi kepada masyarakat hingga tingkat RT, tentang kesiapsiagaan maupun tanggap darurat bencana.
“Bahkan, karya dan bakti PMI Kota Cilegon juga sudah banyak dilakukan di wilayah tersebut, salah satunya program Perlindungan Sumber Mata Air di Sumur Pring, Ciporong, Tembulun dan Gunung Batur II sebagai salah satu upaya membantu masyarakat untuk mengantisipasi kekeringan,” ungkap Sanjaya.
Ketua Emergency Response Team (ERT) Zona III Merak, Arief Bagus Arjuna, mengapresiasi kegiatan simulasi yang digelar PMI Kota Cilegon yang melibatkan seluruh stakeholder kebencanaan.
Untuk diketahui, kegiatan simulasi ini juga diikuti oleh berbagai instansi, yang berkaitan dengan kebencanaan, seperti Basarnas, BMKG, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Tagana, TNI, dan PMI se-Banten. (mardiana)
Diskusi tentang ini post