SATELITNEWS.COM, LEBAK—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak mencatat terdapat 7 kecamatan dilanda bencana dampak tingginya intensitas curah hujan dalam beberapa waktu terakhir. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi dua hari terakhir ini. Upaya penanggulangan pun terus dilakukan.
“Imbauan terus kita lakukan agar masyarakat selalu mewaspadai potensi bencana yang ditimbulkan dalam hujan yang disertai angin dan petir jelang sore hari hari,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, Minggu (28/4/2024).
Febby mengungkapkan, imbauan bukan tanpa alasan dampak hujan yang disertai angin dan petir yang terjadi di sore hari hingga malam itu membuat sejumlah wilayah di Lebak mengalami bencana banjir, tanah longsor. “Dari hari Jumat dan Sabtu (26-27 April 2024) dampak hujan membuat sejumlah wilayah di beberapa kecamatan mengalami bencana banjir dan tanah longsor,” ungkap Febby.
Kejadian bencana yang terjadi di empat Kampung di Desa Gubug Cibeureum Kecamatan Maja. Atas peristiwa tersebut, 30 rumah dan 1 pondok pesantren terendam. Di Kecamatan Muncang terjadi tanah longsor yang menimpa dua rumah dan satu fasilitas sosial. Di Kecamatan Rangkasbitung terjadi tanah longsor, itu terjadi di Kampung Pasir Kapudang, Desa Narimbang Mulya, Rangkasbitung. Satu rumah berpotensi terkena longsoran.
Tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Cikulur sekitar pukul 18:00.WIB, lokasi kejadian di jalan Raya Rangkasbitung – Malingping tepatnya di ruas jalan Cikulur menuju Cileles. Sementara di Kecamatan Leuwidamar, Banjir merendam 42 rumah dan satu pondok pesantren. Selain itu, tanah longsor juga menutup akses jalan Desa Cisimeut.
Di Kecamatan Lebakgedong, terjadi tanah longsor yang mengakibatkan tertutupnya akses jalan menuju Kampung cinyiru Desa Banjarsari tertutup total . Dan di Kecamatan Cimarga, banjir mengakibatkan sejumlah rumah terendam.
Dalam serangkaian bencana tersebut, terdapat infrastruktur yang terdampak. Diantaranya yakni, Jalan Rangkasbitung – Malingping yang longsor pada bagian tebing , jalan raya Cipanas – Warung Banten, serta jalan Desa Cisimeut. “Dari 7 kecamatan itu terdapat 74 rumah terendam dan kondisi sekarang sudah surut masyarakat telah kembali beraktifitas seperti biasa.
Pada Sabtu (27/4), masyarakat Kabupaten Lebak dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi tiga kali dalam sehari. Pada pukul 23.29, guncangan gempa paling besar terjadi yang mengakibatkan masyarakat berhamburan keluar rumah. Ari, warga Kalanganyar mengatakan, dirinya merasakan guncangan gempa besar saat tengah berkumpul bersama warga lainnya. Ia menyadari adanya gempa karena alat-alat rumah tangga bergeseran dari posisi awalnya. “Iya saya kaget karena kenceng banget, kami berlarian ke tanah lapang untuk menyelamatkan diri,” jelasnya. (mulyana)
Diskusi tentang ini post