SATELITNEWS.COM, TANGERANG–Prevalensi stunting di Kota Tangerang mengalami lonjakan. Bila sebelumnya berada pada angka 11,8 persen, kondisi terakhir menjadi 17,6 persen.
Hal itu terungkap rembuk stunting bersama seluruh OPD di lingkup Pemkot Tangerang, Kepolisian, TNI, perguruan tinggi, hingga Baznas. Acara dilaksanakan di Ruang Akhlakul Karimah, Selasa (30/4/2024) yang digelar oleh Bappeda Kota Tangerang.
“Kenaikan angka stunting ini hampir terjadi di seluruh wilayah di Indonesia. Di delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten, ada lima kabupaten/kota dan Kota Tangerang menjadi salah satu wilayah yang mengalami kenaikan,” ungkap Kepala Bappeda Kota Tangerang, Decky Priambodo.
Ia melanjutkan, pada sesi rembuk stunting ini juga menlakukan diskusi bersama Kabupaten Sumedang yang sudah berhasil mengurangi stunting di bawah angka nasional dan dijadikan rujukan untuk berbagai wilayah. Sehingga, dapat dilakukan studi banding dari Kota Tangerang ke Kabupaten Sumedang.
“Ada tiga hal yang dilakukan oleh Kabupaten Sumedang adalah penguatan data yang baik. Kedua, proses bisnis karena melibatkan banyak seperti siapa mendapatkan apa, siapa dapat mengintervensi apa dibungkus dengan proses bisnis yang baik. Ketiga, kelembagaan yang efektif bagaimana organisasinya fungsional dan semangat menurunkan stunting hingga level wilayah. Masyarakat juga dapat mengakses data setiap saat di seluruh wilayah dan mereka berlomba untuk menurunkan stunting,” lanjutnya.
Selanjutnya, Decky mengatakan bahwa Pemkot Tangerang akan terus memaksimalkan dan menguatkan data-data, lalu memanfaatkan aplikasi sehingga proses evaluasi, monitoring, dan pencapaian mudah diintervensi, dan memaksimalkan lembaga ad hoc yang sudah ada.
“Di tahun 2024 ini kami terus berupaya menurunkan angka stunting di bawah angka nasional dan melakukan benchmarking dengan lokasi-lokasi sekitar Kota Tangerang. Saat ini, lokus di Kota Tangerang ada sembilan kelurahan dengan kriteria yang sudah ditetapkan. Penanganannya juga tidak hanya lokus saja tetapi seluruh wilayah,” lanjut Decky.
Diharapkan, Pemkot Tangerang dapat terus menekan angka stunting hingga tidak ada lagi kasus stunting baru. Sehingga, dapat mencapai target nasional Indonesia Emas 2045.
“Kami terus berupaya agar tidak ada kasus stunting baru. Usia pengamatan stunting hanya dua tahun dan apabila tidak ada aksus baru maka angka stunting akan terus berkurang. Sehingga, Kota Tangerang dapat bebas stunting dan juga mencapai target Indonesia Emas 2045,” tutupnya. (made)
Diskusi tentang ini post