SATELITNEWS.COM, SERANG – Pemerataan akses pendidikan di Provinsi Banten, masih terkendala ketersediaan infrastruktur sekolah yang belum merata. Oleh karena itu, sektor layanan dasar masyarakat itu dalam beberapa tahun ke depan masih menjadi prioritas penganggaran, baik untuk pengadaan Unit Sekolah Baru (USB), bantuan sekolah swasta, maupun peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten, Tabrani mengatakan, jika Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kita masih mengacu pada sistem zonasi, maka idealnya setiap kecamatan itu harus ada sekolah SMKN/SMAN, sehingga setiap anak didik bisa tertampung dengan baik.
“Tapi itu kita akan penuhi secara bertahap. Makanya dalam perencanaan pembangunan daerah, bidang pendidikan ini menjadi prioritas. Artinya anggaran yang dialokasikan cukup besar dan akan kita maksimalkan itu. sehingga mudah-mudahan kedepannya itu dapat terpenuhi secara bertahap,” kata Tabrani, seusai mengikuti Apel Hardiknas di lapangan Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Kamis (2/5/2024).
Pada tahun 2023 lalu, lanjut Tabrani, pihaknya tidak melakukan pembangunan USB, namun menyelesaikan pembangunan USB yang telah dilakukan sebelumnya serta mengentaskan sekolah filial atau yang masih belajar menumpang di sekolah lain.
“Alhamudlillah, 23 sekolah filial sudah kita selesaikan di tahun 2023. Mereka sekarang sudah mempunyai gedung belajar dan praktek sendiri,” ujarnya.
Pada tahun 2022 lalu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten menyelesaikan pembangunan 11 USB bagi sekolah filial atau yang selama ini menumpang belajar di bangunan sekolah lain.
Namun rencana pembangunan tiga USB lainnya, gagal lantaran persoalan lahan. 11 USB yang dibangun tahun lalu itu terdiri atas lima unit SMA dan enam unit SMK. Sebanyak 11 USB itu tersebar di berbagai kabupaten/kota di Provinsi Banten.
Pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025, pembangunan infrastruktur pendidikan itu juga terus digiatkan. Berdasarkan data yang diterima, untuk pembangunan USB tingkat SMAN akan dilakukan sebanyak lima titik, pertama SMAN 9 Kota Serang yang berlokasi di Kelurahan Dalung, SMAN 17 Tangerang di Kecamatan Benda, SMAN 16 Tangerang di KEcamatan Tigaraksa, SMAN 33 Tangerang di Kecamatan Pasar Kemis.
Lalu untuk tingkat SMKN, akan dilakukan pembangunan USB di enam titik, SMKN Cihara 1 dan 2 di Kabupaten Lebak, SMKN 15 Tangerang di Kota Tangerang, SMKN 5 Kota Cilegon yang berbasis kimia, SMKN 15 dan 16 Kabupaten Tangerang.
“Sesuai arahan pak Gubernur, itu menjadi prioritas tahun depan,” ucapnya.
Meski demikian, lanjut Tabrani, Pemprov juga tetap memperhatikan sekolah-sekolah swasta yang dikelola oleh masyarakat.
Karena sampai saat ini, memang masih banyak sekolah swasta yang masih eksis dan terus berkembang. Kita akan terus berkolaborasi, untuk bersama-sama mempersiapkan SDM yang unggul dalam rangka mencapai bonus demografi 2030 menuju Indonesia emas 2045.
“Sekolah swasta juga harus memberikan layanan terbaik kepada masyarakat, karena yang dibutuhkan masyarakat adalah pelayanan. Ketika pelayanan itu diberikan dengan baik, sampai sekarang masih banyak sekolah swasta yang eksis. Kita tidak pernah membatasi sekolah swasta untuk terus tumbuh dan berkembang,” jelasnya.
Selain itu, Pemprov juga sangat membuka diri dan tidak membatasi untuk mengikuti berbagai diklat peningkatan SDM. Hanya saja memang kuota yang ada dibatasi.
“Saya sih berharap kepada kepala sekolah negeri untuk bisa memanfaatkan anggaran BOS yang didalamnya boleh digunakan untuk mengikut tenaga pendidik untuk diklat, sehingga kuota untuk sekolah swasta bisa mengikuti,” imbuhnya.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengungkapkan, pada Musrembang 2025 kemarin, dalam bidang pendidikan kita mendorong bagaimana mendekatkan layanan pendidikan kepada masyarakat semakin terjangkau, salah satunya yang diupayakan itu melalui penambahan Ruang Kelas Baru (RKB) USB, melengkapinya dengan Sarana Prasarana pendukung, peningkatan SDM yang berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan.
“Khusus buat insan pendidikan, guru, siswa pengawas sekolah dan yang terlibat didalam proses belajar mengajar untuk terus meningkatkan kemampuannya. Kita tahu bahwa dalam menyongsong pencapaian Indonesia emas 2045, pendidikan menjadi kunci itu,” imbuhnya. (luthfi)
Diskusi tentang ini post