SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Kasus pembunuhan pria dalam karung di Perumahan Makadam Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan terungkap secara terang benderang. Korban AH (32) tewas dibunuh oleh FA (23), keponakan istrinya.
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Titus Yudho Ully mengatakan korban AH merupakan pemiliik usaha toko kelontong tersebut. AH berasal dari Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Menurut Titus, pelaku sudah tinggal bersama dengan korban selama empat bulan. Pelaku sengaja datang dari kampung untuk bekerja membantu menjaga warung di tempat korban.
“Kalau di situ baru 4 bulan. Baru ikut kerja dia. Iya karena kan dia toko kelontongnya buka 24 jam. Jadi dia memang butuh orang. Ganti-gantian jaganya. Jadi yang satu tidur yang satu jaga,” katanya.
Titus menuturkan, alasan tersangka FA tega menghabisi AH lantaran sakit hati kerap dimarahi. “Jadi dia itu sering dimarahi. Itu kan tokonya 24 jam dia kayak merasa udah kerja bagus, kayak tidur subuh-subuh dibangunin ‘lu kalau kerja lu tidur aja jangan di sini’ begitu beberapa kali,” bebernya.
Sehingga perencanaan pembunuhan itu berlangsung pada Jumat (10/5) sekitar pukul 16.00 WIB di dalam warung menggunakan golok milik pedagang es kelapa di sebelah warung yang sebelumnya telah ia curi. Usai melakukan pembunuhan itu, jasad AH dibuang menggunakan sepeda motor pada pukul 21.00 WIB.
“Jadi kalau rangkaian kejadiannya itu dia (korban) pas sore itu lagi makan dihantam dari belakang sama si pelaku pakai parang. Abis dihantam empat kali dia meninggal, terus dibersihkan, dimasukkan ke kamar mandi. Terus malam itu dibungkus pakai karung sama sarung, terus jam 9 malam dibuang. Pelaku ke sana hampir satu jam karena muter-muter nyari tempat yang gelap. Jadi itu pun dia nggak tahu lokasi itu,” paparnya.
Titus menetapkan status tersangka kepada dua orang dalam kasus ini. Selain FA, polisi juga menjerat pedagang soto berinisial NA. Tersangka kedua membantu FA membuang jenazah korban.
“Iya pelakunya dua. Jadi yang satu lagi itu sifatnya membantu. Jadi yang pertama dia juga sama, historinya sakit hati, sering ngutang dia. Kenapa dia sakit hati karena dia mau ngutang rokok gak dikasih. Kemudian dia juga yang kayak memberikan saran ‘udah abisin’ gitu. Habis itu, setelah kejadian dia ikut serta ngebersihin bekas-bekas darah terus bantu ngangkat jenazah ke karung untuk dibuang,” ungkapnya.
Kasus ini ditangani tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Tangsel, dan Polsek Pamulang. Penanganan kasus tersebut selanjutnya dilakukan Polda Metro Jaya.
Diberitakan sebelumnya, seorang mayat pria tanpa identitas terbungkus kain ditemukan dalam kondisi mengenaskan di Perumahan Makadam, Jalan H Soleh RT 004 RW 002, Kelurahan Benda Baru, pada Sabtu pagi. leher korban nyaris putus diduga akibat senjata tajam dan sejumlah luka bacokan di tangan.
Mayat tersebut pertama kali dilihat oleh seorang petugas kebersihan, Warsit. Dirinya melihat bungkusan dengan kain itu sekitar pukul 06.30. Saat itu, ia hendak melakukan pembersihan. Bahkan,
Warsit sempat mengira jika bungkusan itu merupakan sampah yang dibuang warga. Setelah itu, kata dia, temuan ini kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian oleh Wanto yang merupakan ketua Rukun Tetangga sekitar. (eko)
Diskusi tentang ini post