SATELITNEWS.COM, LEBAK – Hafiz (16) dan Yusgio (16) anggota paskibra dari SMK Negeri 1 Rangkasbitung yang tewas tenggelam di bekas galian pasir di Kampung Ciseke, Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung, beberapa hari lalu diklaim pihak sekolah akibat tidak mahir berenang. Hal itu diungkapkan saat digelar konferensi pers bersama orang tua korban.
Konferensi pers yang digelar di SMKN 1 Rangkasbitung, di Kompleks Pendidikan, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, dihadiri sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan awak media seiring beredarnya pemberitaan terkait meninggalnya dua orang siswa dari SMKN 1 Rangkasbitung, yang saat itu tengah melaksanakan kegiatan penerimaan PDL Paskibra beberapa waktu lalu.
Kata Sukarno, Kepala Sekolah SMKN 1 Rangkasbitung, menyebut kronologis terjadinya peristiwa tersebut lantaran kedua korban tenggelam setelah menyelamatkan seorang siswi yang terpeleset. “Iya kedua korban diduga tidak mahir berenang. Tenggelamnya kedua korban setelah menyelamatkan seorang siswi,” kata Sukarno.
Katanya, berbagai tindaklanjut telah dilakukan oleh pihak sekolah. Salah satunya yakni memberikan santunan serta menyatakan kesepakatan bersama agar tidak ada tuntutan dikemudian hari. “Upaya-upaya mulai dari santuan dan lainnya telah kita lakukan agar tidak ada tuntutan di kemudian hari,” ujar Sukarno.
Sementara, salah satu orang tua korban yang enggan disebut namanya, dalam konfrensi pers tersebut menyatakan dirinya beserta keluarga telah mengikhlaskan apa yang telah terjadi kepada putranya. “Iya kita sudah ikhlas dengan semuanya, semoga menjadi pembelajaran buat kita semua,” singkatnya.
Diberitakan sebelumnya, dua pelajar dari SMK Negeri 1 Rangkasbitung, ditemukan tewas di lokasi galian pasir di Kampung Ciseke, Desa Jatimulya, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Sabtu (11/5/2024). Diduga, kedua siswa yang tengah mengikuti kegiatan paskibra tersebut henda membersihkan badan, lalu terpeleset dan tenggelam hingga akhirnya ditemukan meninggal dunia. (mulyana)
Diskusi tentang ini post