SATELITNEWS.COM, SERANG – Dinas Pertanian dan Peternakan (Distan) Provinsi Banten, memperkirakan ada sekitar 69.817 hewan qurban yang akan masuk ke Provinsi Banten menjelang Hari Besar Keagamaan (HBK) Idul Adha 1445 hijriyah ini, atau naik sekitar 10 persen dari realisasi tahun lalu yang mencapai 63.470 ekor dengan rincian sapi sebanyak 15.212, kerbau 922, kambing 32.531 domba 14.805.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Distan Provinsi Banten, Ari Mardiana mengatakan, perhitungan itu masih perkiraan sementara yang mengacu pada kondisi inflasi saat ini yang masih cukup tinggi, sehingga itu akan berpengaruh pada daya beli masyarakat.
“Tapi nanti kita akan ada pertemuan, dengan seluruh Pemda, berkaitan dengan persiapan menghadapi hari raya qurban. Nanti di sana kita hitung dengan cermat finalisasinya. Berapa kemungkinan besaran kenaikan yang akan terjadi di tahun ini,” ujarnya, Kamis (16/5/2024).
Diakui Ari, sampai saat ini pihaknya sudah mengeluarkan sebanyak 120 surat rekomendasi. Setiap satu rekomendasi biasanya penyuplay mengeluarkan 10-100 ekor baik sapi ataupun domba.
“Bervariatif semuanya. Kepastiannya nanti setelah hewan itu mulai dilakukan pengiriman,” katanya.
Ari menjelaskan, hewan qurban yang masuk ke Provinsi Banten itu mayoritas berasal dari luar daerah. Misalnya sapi, itu 90 persen stoknya kita ambil dari NTT, NTB serta beberapa daerah di jawa Timur untuk jenis sapi-sapi PO, Limosin dan Simental. Sedangkan untuk domba dan kambing biasa dikirimkan dari Jawa barat seperti Garut, Ciamis dan Sukabumi.
“Adapun untuk produksi lokal, kebanyakan hanya pada hewan qurban Kerbau saja,” imbuhnya.
Untuk memastikan Kesehatan hewan yang masuk, terlebih dahulu akan dilakukan pemeriksaan Kesehatan hewan serta dokumen-dokumen penunjang lainnya, dimana pemeriksaan itu akan dipusatkan di Pelabuhan Merak.
Pihaknya juga akan melakukan operasi gabungan ke sana untuk meninjau secara langsung kondisi Kesehatan hewan qurban yang masuk.
“Itu juga dalam rangka mengendalikan penyakit hewan yang saat ini masih ada seperti PMK, LSD dll,” ucapnya.
Kemudian, pada tanggal 5-14 Juni 2024 ini pihaknya juga akan melakukan monitoring lapak-lapak di seluruh daerah.
Biasanya, Provinsi menurunkan dua tim perharinya, dengan target 10-15 lapak perharinya. Setelah itu di hari H, kita akan melaksanakan monitoring tempat pemotongan hewan qurban.
“Ada 15 titik yang ada di Kota Serang, seperti yang banyak pemotongannya di masjid Al Bantani, Polda Banten dan Taman Kopasus. Termasuk juga tempat-tempat pemotongan yang selama ini belum terbentuk, kita akan lakukan pengawasan,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Distan Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, pemantauan dan pengawasan hewan ternak yang akan masuk ke Banten itu sengaja ia perketat untuk memastikan hewan-hewan qurban itu kondisinya dalam keadaan sehat dan baik.
“Karena kalau hewan itu sehat berdasarkan hasil pantauan Keswan dan Kesmavet, maka masyarakat akan semakin tenang dalam membeli hewan qurban di lapak-lapak yang ada di Banten,” katanya.
Agus menegaskan, prinsip utamanya adalah bagaimana rasa nyaman umat islam itu terjaga dengan baik saat melakukan qurban. Pemprov Bersama seluruh Pemda harus mampu menyiapkan hewan qurban yang memenuhi kaidah syari dan kaidah keswan kesmavet sisi Kesehatan.
“Kami tempuh melalu aturan yang berlaku dan memberikan rekomendasi hewan qurban yang masuk harus disertai dengan surat keterangan dari dokter hewan setempat bahwasannya sehat dan bebas dari PMK dan antrak,” pungasnya. (luthfi)
Diskusi tentang ini post