SATELITNEWS.COM, SERANG – Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Provinsi Banten, menggandeng Komado Resort Militer (Korem) 064 Maulana Yusuf (MY), dalam pengelolaan sampah, baik yang organik maupun non organik mekanisme mekanisme Reuse, Reduce dan Recycle (3R).
Konsep ini memiliki inti yakni, Reuse, menggunakan kembali sampah sampah yang masih bisa digunakan atau bisa berfungsi lainnya. Lalu Reduce, mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan atau memunculkan sampah.
Terakhir Recycle yakni, mengolah kembali sampah atau daur ulang menjadi suatu produk, atau barang yang dapat bermanfaat.
Hal itu diungkapkan Ketua Presidium FSPP Provinsi Banten 2024-2029, Sulaiman Effendi, seusai pengukuhan dan Rapat Kerja I FSPP Provinsi Banten Masa Khidmat 2024-2029, Senin (20/5/2024).
Menurut Sulaiman, masalah sampah sampai saat ini masih menjadi problem yang belum terpecahkan di seluruh Ponpes. Bahkan ada salah satu Ponpes yang sengaja membeli lahan untuk dijadikan Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
“Sehingga ketika ada gagasan itu dari Korem, maka kami sangat menyambut baik. Karena itu sangat bagus sekali dan pasti akan kami tindaklanjuti,” kata Sulaiman.
Dikatakan Sulaiman, sebagai Kota Santri ada sekitar 4.250 Ponpes yang tersebar di 153 Kecamatan di Provinsi Banten. Dari jumlah itu, Ponpes salafi yang paling banyak dibandingkan dengan yang modern.
Jika satu Ponpes saja jumlah santrinya mencapai 3.000, maka berapa banyak sampah yang dihasilkan setiap harinya, belum lagi jika dikalkulasi setiap minggunya.
“Ini jumlah yang sangat banyak, dan secara terus-menerus. Sehingga dibutuhkan sebuah solusi. Apalagi tadi yang ditawarkan sampah itu akan dikelola sehingga bernilai ekonomis. Memang prosesnya tidak mudah, tapi kita harus coba itu,” pungkasnya.
Selain itu, lanjut Sulaiman, di kepengurusan yang ia pimpin ini akan melaksanakan program unggulan salah satunya bagaimana banyaknya aspirasi yang masuk kaitannya dengan pembentukan FSPP tingkat nasional.
Sebelum itu dilakukan, Sulaiman terlebih dahulu akan melakukan koordinasi dengan daerah-daerah lainnya.
“Memang Sebagian sudah ada wadah yang serupa FSPP, seperti di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera Utara (Sumut). Nah, sedangkan untuk di daerah lainnya kami belum pernah dengar. Maka dari itu, setelah menggagas pemerataan FSPP di tingkat daerah baru kemudian tingkat nasional,” tambahnya.
Sementara, Komandan Korem (Danrem) 064/Maulana Yusuf Brigjen Firman Sjahrial Agustus mengatakan, banyak kesamaan gerakan program kerja FSPP Provinsi Banten yang sejalan dengan Korem 064/MY, salah satunya dirinya memberikan gagasan bahwa FSPP harus memulai gerakan kolaborasi antar Korem 064/MY dengan Pemerintah Daerah, dalam penanganan sampah yang ada di Pondok Pesantren, sehingga dapat menjadi tambahan penghasilan bagi Ponpes.
“Dilihat dari satu kesamaan gerakan kita dengan FSPP Provinsi Banten, kita menggagas FSPP dapat memulai gerakan penanganan sampah Ponpes menjadi income tambahan penghasilan bagi ponpes. Melalui FSPP gerakan bersama ini harus diawali dan berkolaborasi dengan semua pihak”, ucapnya. (luthfi)
Diskusi tentang ini post