SATELITNEWS.COM, TANGSEL—Tawuran antar gangster menggunakan senjata tajam terjadi di Jalan Alam Sutera Boulevard, Kelurahan Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan. Satu remaja berinisial MAY (14) tewas dalam peristiwa tersebut.
Kasi Humas Polres Tangsel, AKP Muhamad Agil menyampaikan, insiden itu terjadi pada Kamis 5 Mei 2024 sekitar pukul 03.30 WIB tepatnya di depan Mall Livingword World.
“Telah terjadi tindak pidana pengeroyokan dan atau pembunuhan dan atau penyalahgunaan senjata tajam (tawuran) menyebabkan satu orang meninggal dunia atas nama M.A.Y (laki-laki umur 14 tahun),” ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (26/5).
Agil menuturkan, kejadian bermula saat kelompok Enjoy Ponser 131 dan kelompok Gubuk Reyot yang merupakan geng MAY janjian tawuran melalui media sosial (medsos). Kemudian, saat tawuran berlangsung MAY terkena senjata tajam dari kelompok lawan.
“Janjian tawuran di Bunderan Living World melalui media sosial. Kemudian saat tawuran MAY mengalami sejumlah luka akibat senjata tajam, namun pada saat perjalanan ke Rumah Sakit Ashobirin korban meninggal dunia,” katanya.
Agil mengatakan, dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, akhirnya satu orang berinisial A berhasil diamankan. Namun, sampai saat ini, kata dia, pihaknya masih melakukan pengembangan.
“Hasil penyelidikan dan pemeriksaan saksi saksi, Tim Opsnal Sat Reskrim Polres Tangsel dan Unit Reskrim Polsek Serpong berhasil mengamankan terduga pelaku laki-laki inisial A, kemudian saat ini masih dilakukan pengembangan terhadap kasus tersebut,” bebernya.
Aksi tawuran itu pun menjadi perhatian sejumlah warganet. Pasalnya, rekaman video tawuran tersebar di media sosial. Dalam rekaman nampak salah satu kelompok menyalakan petasan, berusaha mengejar lawannya yang mengendarai motor sambil mengacungkan senjata tajam.
Nurahim, salah satu warga kampung Marga Jaya, Pakulonan mengaku kaget saat mendengar keributan tersebut. Pasalnya, waktu itu dirinya tengah berjaga di pos keamanan. Bahkan, setelah kegaduhan terjadi, kata dia, sejumlah remaja mengendarai motor memasuki gang kampung yang dijaganya untuk menyelamatkan diri.
“Kebetulan pas kejadian itu saya sedang jaga kampung. Awalnya ada dua pemotor dengan lima orang pengen masuk ke kampung kita, saya tolak, terus mereka datang lagi ke Marga Jaya ada 8 motor. Mereka bawa senjata tajam juga kayak kelewang dan celurit. Saya usir, dan suruh tinggalin sajamnya,” paparnya. (eko)
Diskusi tentang ini post