SATELITNEWS.COM, SERANG – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) teater Genta Behana Banten (GBB) Pendidikan Seni Pertunjukan FKIP UNTIRTA, menyelenggarakan Festival Teater Remaja Banten. Festival teater tersebut, mengangkat kisah-kisah legenda dan cerita rakyat.
Dosen FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Giri Mustika Roemana mengatakan, acara ini diadakan sebagai bentuk apresiasi Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan terhadap Seni Teater di Banten, yang bertujuan untuk memperkenalkan seni teater lewat pengemasan pertunjukan yang menarik.
“Sudah saatnya teater kita (Indonesia) untuk maju karena sebenarnya kita sudah berada di masa depan. Teater kita tak semestinya terus menerus berada pada seputar romantisme (klangenan, kepuasan batin,red) semata dan cobalah untuk keluar dari zona nyaman,” kata Giri, Minggu (2/6/2024).
Giri menuturkan, dalam festival teater ini mengangkat kisah-kisah legenda dan cerita rakyat.
Menurutnya, tantangan baru harus segera di jajaki, tantangan zaman harus segera diimbangi tanpa meninggalkan tradisi dengan besar, artinya pemahaman tradisi tidak soal ke masa lampau akan tetapi sebuah pembiasan atau keberlanjutan atau berkala sehingga terciptalah kebiasaan yang turun temurun.
“Melalui kegiatan festival, menciptakan masa depan yang maju, mencipta sejarah yang baru melalui kontekstualisasi di era kontemporer ini,” ujarnya.
Giri menjelaskan, teater adalah sebuah seni pertunjukan yang unik dan estetik, seni pertunjukan yang kolaboratif karena semua tentang seni terdapat didalamnya. Seni pertunjukan teater dapat didekati dengan berbagai gagasan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan artistiknya.
“Pendekatan itu yakni Pendidikan, Industri kreatif, Pariwisata dan aset Kebudayaan. Teater Pendidikan adalah sebuah pendekatan pengembangan seni pertunjukan teater melalui perangkat-perangkat pendidikan yaitu, sarana belajar, medianya adalah para pelajar, metode pembelajaran dan Pembangunan karakter sumber daya manusia unggul yang merdeka kreatif dan inovatif dan berdaya saing menjadi Jawara di bumi sendiri, terintegrasi, smart dan sehat jiwa raga,” paparnya.
Giri mengungkapkan, kegiatan festival teater ini merupakan bersifat kompetisi atau lomba yang akan memilih yang terbaik diantara yang terbaik. Melalui konsep kompetisi atau lomba ini diharapkan akan mampu menstimulasi daya kreatif dan gagasan para peserta untuk menampilkan karya terbaiknya.
“Selain dari terciptanya adrenalin kompetisi juga mampu mendongkrak semangat berproses untuk menampilkan yang terbaik,” ujarnya lagi.
Giri mengatakan, dalam menghadapi tantangan global, pendekatan industri kreatif teater merupakan salah satu upaya pemajuan kebudayaan yang berbasis entrepreneurship, berdaya jual, ekonomis dan praktis.
“Teater dalam pendekatan industry kreatif ini adalah proses penyiapan manusia – manusia cerdas dalam menghadapi tantangan global yang berpenghidupan layak dimasa depan. Income generating yang mampu menopang kesejahteraan para pelaku ekonomi kreatif beserta para pelaku seninya itu sendiri,” pungkasnya. (sidik)
Diskusi tentang ini post