SATELITNEWS.COM, TANGERANG – Untuk mencegah kembalinya banjir yang menerjang Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, hingga merendam 1.070 rumah dan 1.333 KK, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang telah berkordinasi dengan BBWSC2, untuk pembangunan tanggul sepanjang 1 Km, Minggu (2/6).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat mengatakan, bahwa banjir yang sebelumnya menerjang warga di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga, kini telah surut. Khusunya di Kampung Bating dan Tanjung Burung, yang merupakan wilayah terparah.
“Semua sudah surut. Bahkan di wilayah terparah pun kini sudah surut, yaitu Kampung Beting dan Tanjung Burung,” kata Ujat Sudrajat kepada Satelit News, Minggu (2/6).
Ujat juga mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSC2), untuk melakukan pembangunan tanggul, agar air luapan Sungai Cisadane dan ROB tidak kembali menerjang Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga. Khususnya, di Kampung Beting dan Tanjung Burung.
“Kita sudah koordinasi. Bahwa BBWSC2 sudah beberapa kali meninjau lokasi. Karena, kita sudah mengajukan surat sebelum Pemilu 2024 lalu, ” katanya.
Menurut Ujat, pembangunan tanggul akan meliputi dua kampung, yaitu Kampung Beting dan Tanjung burung, dengan panjang kurang lebih sekitar 1 kilometer. Karena, apabila tanggul itu tidak dibangun, bukan hal tidak mungkin banjir akan kembali menerjang warga, ketika Sungai Cisadane meluap dan ROB tiba.
“Memang, sudah seharusnya dibangun tanggul. Kalau tidak, banjir akan kembali datang menerjang pemukiman warga Tanjung Burung,” katanya.
Sementara itu, PPK Balai Besar Wilayah Ciliwung Cisadane (BBWSC2) Fajar Kaidir mengatakan, untuk pembangunan rehabilitasi turap yang ada di jalan utama Desa Tanjung Burung Kabupaten Tangerang, pada tahun ini belum bisa diperbaiki. Karena perbaikan tanggul atau pembangunan tersebut belum mendapatkan anggaran di tahun 2024.
“Padahal, tahun lalu sebenarnya sudah masuk usulan di pusat, tapi selalu tidak mendapat anggaran karena keterbatasan anggaran,” pungkasnya. (alfian/aditya)
Diskusi tentang ini post