SATELITNEWS.COM, JAKARTA— Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe mengundurkan diri. Politikus PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengklaim mereka bukan mundur, melainkan dimundurkan karena target tak tercapai.
“Yang saya dengar bukan mundur tetapi ‘dimundurkan’, karena tidak mampu memenuhi target yang diberikan,” kata Deddy, Senin, (3/6).
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) RI Pratikno mengatakan Presdien Jokowi telah memberhentikan dengan hormat Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe. “Pak Bambang Susantono akan diberi penugasan baru, membantu langsung bapak presiden untuk memperkuat kerja sama internasional bagi percepatan pembangunan IKN,” kata Pratikno di Kompleks Istana, Jakarta Pusat, kemarin.
Presiden mengangkat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional Raja Juli Antoni sebagai Plt Kepala Otorita IKN dan Plt Wakil Kepala Otorita IKN.
Deddy Yevri Hanteru Sitorus menuturkan sampai saat ini tidak ada satu investor yang memberikan kepastian untuk melakukan berinvestasi. Investor asing juga disebut masih nihil. “Yang dari luar negeri nol dan yang dalam negeri belum pasti, hanya komitmen yang tidak terikat,” ucap Deddy.
Soal masalah pertanahan atau status tanah juga tidak selesai. Bahkan banyak konflik dengan warga setempat. “Kelihatannya kurang support dari kementerian terkait, baik agraria maupun lainnya,” ujar Deddy.
Selain itu, terlalu banyak larangan membuat pekerjaan konstruksi lambat. Misalnya, lanjut Deddy, tidak bisa mengebor air tanah, hanya air permukaan. Ini menyulitkan proses konstruksi.
“Misalnya, tidak bisa mengebor air tanah, hanya air permukaan. Ini menyulitkan proses konstruksi. Tidak boleh menebang pohon atau mengubah kontur, akhirnya jadi lamban karena akses jalan menjadi rebutan para kontraktor yang memperlambat pekerjaan,” ucap Deddy.
Deddy menerangkan, syarat green constructor company juga membuat kontraktor kelabakan karena harus menyesuaikan dengan berbagai persyaratan.
Target yang diberikan juga dinilai terlalu cepat. ”Target waktu yang diberikan terlalu pendek dan ambisius, mirip proyek roro jonggrang/bandung bondowoso,” kata Deddy.
Media asing menyoroti mundurnya Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono dan wakilnya, Dhony Rahajoe, dari jabatan mereka. Reuters menurunkan laporan soal pengunduran diri Bambang dan Dhony itu dalam artikel berjudul ‘Head, deputy head of Indonesia’s new capital city authority resign, minister says’.
“Pengunduran diri ini terjadi menjelang rencana perayaan Presiden Joko Widodo di ibu kota baru, yang disebut Nusantara, pada Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus,” imbuh laporan itu. Laporan Reuters tersebut kemudian dimuat ulang oleh sejumlah media-media asing lain seperti Channel News Asia, Straits Times, hingga Arab News.(bbs/san)
Diskusi tentang ini post